BULA, SPEKTRUM – Intimidasi atau ancaman dalam momentum politik semisal pemilihan kepala daerah atau pilkada sering terjadi. Tindakan tak etis ini justru dianggap hal biasa alias lumrah. Padahal, praktik yang demikian hanya merusak tatanan demokrasi.

Pemahaman keliru tersebut masih dipakai dan dipahami sebagian kalangan sebagai strategi politik. Tujuannya tak lain, memaksa masyarakat termasuk PNS/ASN agar memilih kandidat yang didukung oknum bersangkutan.

Kasus tebar ancaman itu mulai dipraktikkan oleh tim pemenangan Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, Abdul Mukti Keliobas dan Idris Rumalutur (ADIL).

Penebar intimidasi adalah MR. Tatakora Kelian, Presiden Tim Relawan Barisan Milenial Mukti – Idris (Baramuri). Bentuk ancaman yang keluar dari mulut Tatakora sasarannya ke Pegawai Negeri Sipil/Aparatur Sipil Negara (PNS/ASN) lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten SBT.

Hal itu dikemukakan Presiden Tim Relawan Barisan Milenial Mukti – Idris (Baramuri) MR. Tatakora Kelian dalam kampanye Pasangan Calon ADIL, yang berlangsung di desa Namalean Kecamatan Pulau Gorom baru-baru ini.

Baca Juga: https://spektrumonline.com/2020/10/22/sk-kades-berbau-politik-pilkada/

Menurut Tatakora, dirinya tidak segan-segan membisik Abdul Mukti Keliobas untuk menghabisi ASN yang menyeberang (beralih) memilih kandidat selain ADIL.

“Sekal lagi beta bilang PNS yang mau bagara, bagara sudah. Tatakora Kelian akan membisik ke bupati Seram Bagian Timur inja,” Beber Tatakora dengan dialeg Ambon.

Status Abdul Mukti Keliobas kata mantan Presiden Mahasiswa Universitas Darusalam (Unidar) Ambon ini, selain sebagai calon bupati, Mukti Keliobas adalah bupati SBT saat ini.

“Jadi antua (Mukti), cuti bukan antua barente dari bupati, seng. Tanggal 5 antua maso jadi antua pung bawahan-bawahan mau bagara, bagara sudah. Beta bisik par antua, beta bilang inja” tutur Tatakora menebar ancaman terhadap ASN di bumi Ita Wotu Nusa itu.

Baca Juga: https://spektrumonline.com/2020/10/23/hanura-bawaslu-usut-rekayasa-sk/

Kesempatan ini Tatakora juga mengimbau agar ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten SBT tak perlu takut dalam Pilkada saat ini. Sebab ini adalah periode laswan (terakhir), dirinya optimis Mukti akan kembali terpilih sebagai Bupati pada 9 Desember mendatang.

“Beta biasa kalau bisik antua satu kali saja kuning kanal kapur, beta pung tim intelijen sudah bajalang (bekerja), yang PNS-PNS yang balelo itu sudah ada nama-namanya. Seng parlu orang Namalen lapor, beta su tau,” ancam MR. Tatakora Kelian. (TIM)