Daerah  

Tiga Tahun, Pembangunan Gereja Makariki Terhenti

MASOHI, SPEKTRUM – Gedung gereja baru ini di bangun tepatnya di Kilometer 6 (jalan lintas seram), Negeri Makariki Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Sayangnya, dalam kurun waktu tiga tahun berjalan (2017 – 2020), pembangunannya sudah putus di tengah jalan alias terhenti.

Ceritanya, Pemerintah Negeri Makariki menghibahkan lahan seluas 200 Hektar untuk kepentingan pembangunan infrastruktur Ibukota Provinsi Maluku yang baru di wilayah Negeri Makariki, Kabupaten Maluku Tengah.

Kompensasinya (tukar guling), pihak Pemda Provinsi Maluku membangun gedung gereja baru untuk masyarakat Makariki. Gubernur Maluku saat itu, Ir. Said Assagaff.

Menyangkut hal ini, Julius Boro, Penjabat Negeri Makariki mengakui, pembangunan gereja baru Makariki telah terhenti kurang lebih tiga tahun.

“Seingat saya, pembangunan gereja ini terakhir pada 2016 lalu. Saat itu menjelang Pesta Paduan Suara Gerejawi tingkat Nasional di Kota Ambon. Namun hingga sekarang, sudah tidak ada pemberian anggaran dari pemda. Makanya pembangunan terhenti,” kata Julius Boro, kepada wartawan di Masohi, kemarin.

Soal terhentinya pembangunan gedung gereja ini, menurut Julius, menjadi topik perbincangan hangat di tengah masyarakat Makariki secara khusus, dan publik Maluku Tengah pada umumnya.

“Pembangunan pertama kali di era Plt Gubernur Maluku, pak Saut Situmorang. Karena Negeri Makariki menghibahkan lahan seluas 200 Hektar guna pembangunan infrastruktur Pemda Maluku. Jadi sudah enam tahun sudah gedung gereja ini dibangun, tapi belum juga rampung,” ungkapnya.

Julius mengatakan, Pemerintah Negeri Makariki telah berupaya melanjutkan pembanguanan, namun terkendala dengan dana. Dalilnya, karena Pemda Maluku sudah tidak lagi mengucurkan dana.

Sementara, masyarakat Makariki sangat berharap gedung gereja baru itu dibangun tunas, sehingga bisa di manfaatkan oleh jemaat melaksanakan peribadatan, serta pembinaan mental spiritual umat.

“Tahun 2019, saya pimpin rombongan Pemerintah Negeri Makariki. Kami berkoordinasi dengan Pemda Provinsi Maluku melalui Asisten II, saat itu pak Kasrul Selang. Tujuannya menaNyakan pembangunan labmnjutan. Namun sampai saat ini, belum juga di respon,” terangnya.

Ia berharap, Pemda Provinsi Maluku dapat membijaki anggaran dari pos tertentu untuk diberikan ke Pemerintah Negeri Makariki, agar bisa menuntaskan pembangunan gereja tersebut.

“Contohnya, biaya kompensasi lahan transmigrasi warga TNS di dataran Negeri Makariki, tidak pernah di tunjukan oleh Pemda Maluku kepada kami (Pemerintah Negeri Makariki). Kami berharap dana itu bisa dialokasikan, untuk kepentingan pembangunan gedung gereja baru Makariki sampai tuntas,” pungkasnya. (S-10)