AMBON, SPEKTRUM – Masyarakat Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah diharapkan mendukung upaya pemerintah lakukan tracing terhadap 18 tenaga medis dan non medis di RSUD Umarella Tulehu yang dinyatakan positif terpapar Covid-19 hasil pemeriksaan spesimen.
Harapan ini disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku, Kasrul Selang kepada wartawan, Jumat, (12/06/2020) di Kantor Gubernur Maluku.
“Kita akan lakukan tracing semuanya, kita lakukan koordinasi dengan Camat, Kapolsek, Danramil dan Raja Negeri Tulehu. Dengan terpaparnya 14 tenaga medis/non medis, maka langsung tutup dan melakukan sterilisasi. Yang pasti pertama kita sterilisasi kemudian penelusuran orang-orang yang kontak erat dengan yang terpapar,” jelas Kasrul.
Untuk itu, pihaknya telah lakukan pelatihan kepada Puskesmas guna melakukan penelusuran.
Kasrul menjelaskan, awalnya dilakukan pemeriksaan specimen terhadap 21 orang, ternyata yang terkonfirmasi positif sebanyak 18 orang yang terdiri dari 14 tenaga medis maupun non medis di RSUD serta 4 keluarga mereka.
“Jadi satu kali swab itu 21 orang, yang terkonfirmasi 18 orang. 14 orang diantaranya RSUD Umarella yang meliputi tenaga medis, non medis termasuk Direktur juga terpapar. Sedangkan 4 itu keluarga mereka. Untuk tahu terpapar dari mana sementara ditelusuri,” ungkapnya.
Kasrul mengatakan, dari 18 orang yang terpapar tersebut, 14 tenaga medis non medis sudah diisolasi di ruangan di RSUD. Sedangkan yang 4 anggota keluarganya berada di perumahan dokter yang berada di areal rumah sakit dan sudah menjalani isolasi juga.
Menurut Kasrul, dari 46 tenaga medis maupun non medis yang melakukan kontak erat dengan 18 orang yang terpapar sudah di-swab namun hasilnya belum jeluar.
“Yang sudah di-swab kontak erat juga ada 46 orang. Masih kita tunggu hasil,” katanya.
Jumlah keseluruhan tenaga medis maupun non medis di RSUD Umarella sekitar 300 orang dan telah jalani Rapid Test untuk diketahui reaktif atau tidak.
Untuk diketahui, RSUD Dokter Ishak Umarella, resmi ditutup sementara selama 14 hari, setelah sejumlah tenaga medis maupun non medis termasuk Direkturnya, Dwi Murti Nuryanti terpapar Covid-19.
Kasrul menjelaskan, RSUD Umarella ditutup sementara selama 14 hari ke depan dan tidak melayani pasien.
“RSUD Umarella ditutup selama 14 hari kedepan dan tidak melayani pasien. Langkah itu dilakukan pasca terpaparnya 14 tenaga medis/non medis di RSUD Umarella termasuk Direkturnya. Mulai kemarin sudah tutup sesuai perintah Pak Gubernur,” terangnya. (S-16)