Spektrumonline.com
Beranda Berita Utama Ribuan Rumah Terendam, Puluhan Rusak

Ribuan Rumah Terendam, Puluhan Rusak

Hujan deras selama sehari yang mengguyur Kota Ambon, Maluku sejak pagi hingga malam Sabtu, 3 September 2020, menyebabkan ribuan rumah warga terendam banjir. Ini terjadi di Kecamatan Nusaniwe, Baguala, Sirimau dan Teluk Ambon. Banjir juga merusak ruas jalan dan pemukiman penduduk.

AMBON, SPEKTRUM – Pantauan Spektrum, banjir terjadi di kawasan Batu Merah Kampung, Batu Merah Dalam Kepala Air, Jenderal Sudirman, Lateri, Hative Kecil, Waiheru, Poka, Passo, Skip, Belakang Soya, Tanah Tinggi, AY. Patty, Yos Sudarso, Jenderal Sudirman, Sultan Hasanuddin, kawasan Al Fatah – Jalan Baru, Waihaong dan Talake, juga Ponogoro.

Ketinggian air sekitar dua meter lebih. Warga saling berburu menyelamatkan barang barang mereka. Ribuan rumah warga terendam. Selain banjir juga longsor. Data sementara berdasarkan pantauan lapangan media ini di sejumlah lokasi, dari ribuan rumah warga yang terendam banjir itu, puluhan diantaranya mengalami rusak ringan, sedang dan rusak berat.

Longsor antara lain terjadi di kawasan Gadihu dan tikungan samping markas Brimob Polda Maluku, juga beberapa titik lainnya. Akibat banjir, memaksa warga mengungsi ke keluarga mereka yang tidak terkena dampak banjir maupun longsor.

Banjir di Batu Merah Kepala Air Kecamatan Sirimau sebanyak 162 kepala keluarga dengan 119 unit rumah terendam. Rumah yang rusak 18 unit di Batu Merah Dalam Kepala Air, dan satu pegangan tangan jembatan rusak.

Baca Juga: https://spektrumonline.com/2020/10/03/banjir-kepung-kota-ambon/

Sedangkan di kawasan Amantelu yang bersebelahan dengan Mesjid Baiturrahman berdekatan dengan bantaran sungai terendam. Disini 20 rumah mengalami rusak berat dan ringan.

Hujan menyebabkan air sungai di kawasan Batu Merah, Kecamatan Sirimau, meluap dan menerjang masuk ke pemukiman penduduk. Kawasan ini sering langganan banjir.

Disini, empat rumah warga dan jalan penghubung jembatan mengalami rusak parah. Rumah milik Jamil Tehuayo dan Soraya Rumalutur terseret hingga sejauh 10 meter.

Jamil Tehuayo korban rumah rusak yang memilih mengungsi di rumah salah satu kerabatnya ini mengaku, tidak menyangka rumahnya bisa hanyut terbawa banjir.

“Air masuk sangat cepat dan deras, rumah langsung terendam dan hanyut. Saya hanya bisa menyelamatkan dua kantung plastik berisi pakaian seadanya,”ungkapnya.

Saat keluar rumah, dia sempat menyaksikan detik-detik ketika rumahnya ambruk dan hanyut terbawa air bersama harta bendanya. Barang dagangannya juga ikut tersapu banjir.

Baca Juga: https://spektrumonline.com/2020/10/03/ambon-banjir-musiman-penataan-kota-kurang-ramah-lingkungan/

“Saya ikhlas, tapi saya berharap ada bantuan dari pemerintah, karena dagangan saya semuanya ludes tak tersisa dibawa banjir. Apalagi dalam kondisi seperti ini, ekonomi serba sulit,”ucapnya memelas.

Selain Jamil, warga lainnya juga ikut mengungsi menyelamatkan diri, karena air semakin tinggi. Mereka memilih mengungsi di rumah kerabat, masjid Al Mutaqiem dan gedung sekolah yang tidak terendam banjir.

Para korban banjir mengaku sebagian besar dari mereka tak sempat menyelamatkan barang-barangnya karena terburu-buru menyelamatkan diri.

“Saya hanya lari menyelamatkan keluarga, barang-barang saya tinggalkan begitu saja,”ungkap Umar, salah satu warga Batu merah.

Pantauan Sepktrum, bangkai rumah yang hancur dan hanyut menutup akses jalan di kawasan itu sedang dibersihkan oleh puluhan aparat gabungan dari TNI dan Brimob bersama warga setempat, Minggu pagi.

Komandan Kodim 1504 Pulau Ambon, Letkol Inf Christian Soumokil yang terlihat ikut berada di lokasi banjir menerangkan, ia sengaja datang ke lokasi untuk membantu warga yang tertimpa musibah.

“Kita berusaha untuk membersihkan fasilitas umum, agar akses jalan kembali lancar, dan mengantisipasi banjir susulan, agar aliran air tidak terhambat,”tuturnya.

Selain di Batu Merah kondisi yang sama juga terjadi di beberapa kawasan seperti Batu Gajah, Ahuru, Talake, Batu Gantung, Waiheru dan beberapa kawasan lainnya. Tampak sebagian warga memilih untuk bermalam di tempat pengungsian, sambil menunggu hujan berhenti dan air surut. Banjir di sejumlah ruas jalan di pusat kota Ambon, menyebabkan kendaraan roda empat dan roda dua mogok, ketika nekat menerjang banjir. Di kawasan itu ketinggian air sekitar satu meter.

Aparat gabungan dari TNI dan Brimob juga dikerahkan untuk membantu membersihkan rumah warga dan jalanan yang dipenuhi lumpur dan sampah.

Begitu juga Tim SAR Ambon ikut terjun ke lokasi untuk mengevakuasi warga dengan menggunakan truck personil dan rescue carier. Juga aparat Kepolisian terjun ke lokasi bersama membantu warga yang tertimpa bencana alam tersebut.

Tak ada Korban Jiwa

Hingga Minggu (4/10/2020) malam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, masih merekap jumlah kerusakan rumah akibat banjir dan longsor melanda Kota Ambon, Sabtu (3/10/2020) malam.

Sekretaris BPBD Kota Ambon, Eva Tuhumury, saat dikonfirmasi Spektrum, melalui telepon seluler menjelaskan, data sementara yang telah direkap pihak BPBD, masih akan diidentifikasi dan verifikasi kembali.

“Terkait kerusakan rumah maupun longsor, data pastinya sementara masih direkap. Ada data yang masuk, tapi kami juga harus turun untuk identifikasi,”jelasnya.

Sementara terkait titik-titik banjir dan longsor akibat banjir, Eva Tuhumury menyebutkan diantaranya Kecamatan Sirimau terjadi di Kelurahan Batu Gaja, Batu Meja, Negeri Batu Merah, Kelurahan Amantelu, Desa Galala, Kelurahan Ahusen.

Sedangkan untuk Kecamatan Nusaniwe, terjadi di Kelurahan Urimesing, Waihaong, Pohon Pule. Dan untuk Kecamatan Baguala, terjadi di Desa Waiheru, Negeri Lama, Passo Waiyori.

“Sementara di Neheri Hutumuri, ada 2 rumah yang terendam banjir,”ujarnya.

Dari peristiwa itu, kata dia, beruntung tidak ada korban jiwa, baik yang mengalami luka berat, sedang maupun ringan.

“Sampai sekarang belum kami dapat data yang terkonfirmasi terkait korban jiwa. Dan untuk bantuan, saat masyarakat yang korban datang untuk minta, kami tindaklanjuti. Yang rumah rusak akibat banjir dan longsor kami berikan bantuan terpal/tenda, gerobak, sekop untuk pembersihan lumpur, dan alkon. Itu dari BPBD,”tuturnya.

Rumah warga rusak setelah dihantam banjir, Sabtu malam (03/10/2020)

Selain itu, pihaknya juga memberikan makanan siap saji bagi warga korban banjir dan longsor. Serta turut melakukan pembersihan puin puin akibat longsor maupun banjir, lumpur sedimentasi yang juga dibantu oleh personil dari Tagana, TNI-Polri dan dari pihak Pemprov.

“Sementara terkait masyarakat yang mengungsi. Kemarin sore sampai malam ini, ada yang mengungsi di rumah-rumah kerabat. Kita juga siapkan lokasi SMP 3. Dan ada lokasi sekolah lain yang tidak terdampak banjir kami siapkan kalau memang masih ada yang merasa terancam jiwa dan keselamatan bisa diarahkan. Tapi sampai malam ini, saat air surut, ada yang sudah balik ke rumah lakukan pembersihan,”kata Eva. (S-07/S-14/S-01)

Komentar
Bagikan:

Iklan