SAUMLAKI, SPEKTRUM – Pembangunan sejumlah fasilitas penunjang Pangkalan TNI AL (Lanal) Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, akan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2024, sesuai dengan rencana strategis TNI AL.
“Selain menutup TMMD, saya bertemu dengan personel di Lanal Saumlaki. Saya juga memantau kemajuan pekerjaan dermaga dan perumahan di kompleks Lanal,” kata Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IX/Ambon Laksamana Pertama TNI Budi Purwanto di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Sabtu (2/11/2019).
Berdasarkan rencana strategis, Mabes TNI AL akan meningkatkan status Lanal Saumlaki menjadi tipe B, dengan komandan berpangkat Kolonel. Hal ini dilakukan sejalan dengan penetapan wilayah Kepulauan Tanimbar sebagai lokasi pembangunan kilang di darat dari perusahaan Migas Blok Abadi Masela.
“Oleh karena itu, kami membangun dermaga di sini dengan kedalaman 13 meter dan panjang dermaga itu mencapai 200 meter supaya kapal-kapal besar milik TNI AL bisa sandar di dermaga ini,” ujarnya.
Selain itu, seiring dengan peningkatan status, akan ada penambahan kapal patroli yang ditempatkan di Saumlaki, sehingga bisa membantu tugas-tugas TNI AL yakni penegakan hukum dan keamanan di laut.
Dari hasil pantauan, Danlantamal IX/Ambon memastikan bahwa pekerjaan saat ini sudah mencapai 50 persen.
“Beberapa item pekerjaan sedang dilakukan seperti pekerjaan trestle, jalan menuju dermaga, existing dermaga berbentuk T sepanjang 200 meter, pengecoran penahan gelombang, perumahan dan akan ada penambahan fasilitas dan sarpras yang lain termasuk sarpras di kantor maupun kapal-kapal patrolinya,” katanya.
Seiring dengan itu, kata dia, akan terus dilakukan rekrutmen prajurit TNI AL secara bertahap untuk mengisi kebutuhan. Hal ini dilakukan juga bersamaan dengan target pembangunan Ko Armada III yang saat ini sedang dalam proses.
Budi Purwanto juga mengatakan belum bisa menambah pembentukan Pos TNI AL di wilayah Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya. Karena sesuai rencana strategis, pihaknya masih berkonsentrasi dengan pemenuhan kebutuhan Pos TNI AL yang sudah ada.
“Target pertama yang sedang kami upayakan adalah penambahan personel. Kalau kami menambah pos baru lagi maka otomatis harus tambah personel lagi. Saat ini kami masih kekurangan personel. Idealnya, satu Pos TNI AL itu ada 15 prajurit,” katanya.
Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan kesatuan samping untuk melakukan pengawasan di laut. (*/MG-10/ANT)