AMBON, SPEKTRUM – Gereja Protestan Maluku (GPM) Jemaat Negeri Soya Kecamatan Sirimau Kota Ambon, Minggu (08/05/2022) melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Gereja Bethfage yangbterletak di Dusun Kayu Tiga Negeri Soya.
Prosesi peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja tersebut diawali ibadah Minggu, dipimpin Pdt. Ferry Nahosona.
Sekretaris Kota Ambon, Agus Ririmase selaku perwakilan Pemerintah Kota Ambon, dalam sambutannya, berharap agar gereja menjadi sentral pergerakan kemajuan, pergerakan moral, sosial dan lainnya yang membawa dampak positif bagi jemaat dan masyarakat GPM Soya.
“Gereja bukan hanya sebagai tempat bangunan berdiri tetapi merupakan tempat membangun keimanan dan kecerdasan hidup jemaat untuk mencapai hidup yang lebih baik,” katanya..
Dikatakan, GPM sebagai institusi, harus menjadi yang terdepan dalam menggerakkan semua komponen yang ada agar bisa berdaya guna dalam bekerja, berpikir dan cara bertindak sehingga pertumbuhan hebat dapat terjadi di Kota Ambon.
“Kehadiran gereja, harus berdampak pada kualitas hidup jemaat dari segi iman, karakter maupun segi sosial ekonomi lainnya,” katanya mengingatkan..
Gedung Gereja BETFAGE merupakan salah satu dari tiga gedung gereja yang ada dalam jemaat GPM Soya dan telah digunakan sebagai sarana peribadatan jemaat sejak diresmikan tahun 2009.
Namun seiring berjalannya wsktu, Gedung Gereja Bethfage tidak lagi mampu menampung partisipasi umat saat beribadah. Hal ini seiring dengan pertumbuhan warga jemaat yang meningkat dari tahun ke tahun serta kondisi struktur bangunan yang membutuhkan banyak perbaikan.
“Karena alasan tersebut, dilakukan pembangunan gedung Gereja BETHFAGE baru bagi Jemaat GPM Soya,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Jemaat GPM Soya Pdt Wem Ayal. M Th dalam sambutannya menyatakan rasa syukur karena pembangunan Gedung Gereja Bethfage telah dimulai diawali dengan peletakan batu penjuru.
“Kami berharap, Jemaat GPM Soya terus membangun kerja sama, kekompakan dan kesatuan hati sehingga pekerjaan pembangunan dapat diselesaikan tepat waktu. Saya yakin, semewah dan sebesar apapun gereja yang dibangun akan diselesaikan tepat waktu. Belum pernah saya melihat gereja yang dibangun terbengkalai atau tidak selesai,” ungkapnya
Ketua Panitia Abner Richard Tattu dalam laporannya menyampaikan bahwa, Gedung Gereja Bethfage akan dibangun seluas 648 meter persegi.
Biaya yang dibutuhkan berkisar antara Rp 10 hingga Rp 15 miliar.
“Pembangunan dilakukan lantaran gedung lama sudah tidak memadai dan usianya sudah mencapai 13 tahun. Pembangunan gedung Gereja Bethfage meliputi gedung utama, konci story, menara, dan toilet. (HS-16)