DOBO, SPEKTRUM – Masyarakat Desa Jelia Kecamatan Aru Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, kecewa dengan minimnya perhatian Pemerintah Daerah (Pemda), Kabupaten Kepulauan Aru, terhadap desa ini.
Pasalnya, sejak tahun 2017 lalu, bangunan mesjid di desa Jelia sudah rusak parah. Meski demikian, hingga Oktober 2019 ini, Pemda Kabupaten Aru belum juga berupaya untuk membangunnya.
Untuk sampai di Desa Jelia, transportasi yang digunakan yakni angkutan laut (speedboat), dengan jarak tempuh dari Dobo, Ibukota Kabupaten Kepulauan Aru, memakan waktu kurang lebih 5 sampai 6 jam.
Populasi penduduk Desa Jelia, kurang lebih ada 100 Kepala Keluarga (KK), Ada yang beragama Islam dan Kristen (heterogen). Mereka rata-rata adalah petani dan nelayan. Penghasilan mereka, cuma bisa dimanfaatkan untuk menghidupi keluarga.
Pantauan Spektrum Online, keruskaan nampak terjadi pada sejumlah sisi bangunan mesjid. Misalnya, atap dan kubbah bergeser karena konstruksinya pakai kayu, sebagian dinding pun mengalami keretakan. Bahkan jendela-jendela mesjid juga rusak, dan hanya dipasang darurat pakai triplex seadanya. Akibatnya, saat musim hujan, air masuk ke dalam mesjid.
Kondisi mesjid yang sudah tidak layak digunakan itu, warga di desa Jelia kini sangat mengharapkan adanya uluran tangan dari Pemda Kabupaten Kepulauan Aru, untuk memberikan bantuan berupa dana, sehingga mereka bisa membangun kembali mesjid tersebut.
“Kerusakan mesjid sudah dua tahun terkahir, atau sejak tahun 2017 lalu. Jika hujan, air pasti masuk. Warga disini rata-rata petani dan nelayan. Kami tidak bisa membangun mesjid yang sudah rusak ini, karena kami tidak punya uang lebih,” ungkap salah seorang warga Desa Jelia Kecamatan Aru Selatan, saat diwawancarai singkat oleh Spektrum Online, Selasa, (22/10/2019).
Ia berharap, Pemda kabupaten Kepulauan Aru melalui SKPD terkait, dapat memberikan bantuan berupa dana untuk kepentingan pembangunan mesjid yang telah rusak itu.
“Harapan terbesar warga disini, kiranya Pemda Kabupaten Kepulauan Aru, bisa memberikan bantuan dana, agar mesjid ini bisa kami bangun atau rehab kembali,” pungkasnya. (S-17)