KMP Bahtera Nusantara Diresmikan, Panca Karya Operatornya

AMBON, SPEKTRUM – Kapal Motor Penumpang (KMP) Bahtera Nusantara 02 akhirnya diserahkan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setyadi kepada Pemerintah Provinsi Maluku diterima Gubernur Maluku, Murad Ismail. Selasa (3/11/2020). Perusahaan Daerah Panca Karya, dipercayakan sebagai operator kapal yang melayari rute Ambon – Banda dan Tual tersebut.

Penyerahan sekaligus peresmian KMP Bahtera Nusantara 02 ditandai dengan bunyi sirene di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Selasa (03/11/2020).

Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setyadi menjelaskan, proses penetapan operator pengelolaan KMP Bahtera Nusantara 02 cukup panjang lantaran pemberian bantuan kapal atau sarana transportasi darat misalnya bus dan lainnya bermasalah pada pengelolaan, terkadang tidak sesuai dengan kemauan dan harapan Pemerintah Pusat.

“Namun, Gubernur Maluku dengan gigih meyakinkan Menteri Perhubungan agar kapal ini bisa beroperasi di Maluku sangat baik, dan Menhub yakin Gubernur dan perangkatnya termasuk PT Panca Karya siap mengoperasikan kapal ini dengan baik,” kata mantan Dir. Lantas Polda Maluku ini.

Menurut Budi, guna mendukung pengoperasian kapal ini sesuai harapan Pempus, maka telah disiapkan subsidi sebanyak Rp 2,2 miliar untuk tahun 2020 tapi hanya untuk 2 bulan.

Untuk kelangsungannya, tahun 2021 telah disiapkan subsidi sebesar Rp 14 miliar.

“Itu artinya anggaran di tahun 2021 diberikan subsidi kepada penumpang dan kenderaan karena harapan kita dengan adanya kapal ini maka lintasan Ambon Banda-Tual PP semakin lancar,” harapnya.

Budi berterima kasih atas penunjukan BUMD Maluku yakni Panca Karya menjadi operator KMP Bahtera Nusantara 02.

“Biasanya untuk operator kapal yang dibuat oleh Dirjen Perhubungan Darat untuk penyeberangan selalu diserahkan ke PT ASDP. Namun kali ini, dengan keberhasilan Gubernur Maluku meyakinkan Menteri Perhubungan dan kita juga lakukan assesment terhadap PT Panca Karya maka kita melihat perusahaan ini mampu untuk mengoperasikan KMP Bahtera Nusantara 02,” katanya.

Untuk diketahui, selama ini kapal yang dibuat oleh Dirjen Perhubungan Darat untuk penyeberangan selalu diserahkan ke PT ASDP salah satu alasannya adalah buruk serta amburadulnya managemen PT Panca Karya saat itu.

Namun, saat ini setelah dilakukan assesment ternyata PT Panca Karya diberikan penilaian plus lantaran beberapa keberhasilan yang dicapai.

Budi juga memastikan harga tiket kapal tersebut terjangkau lantaran diberikan subsidi oleh Kementerian Perhubungan.
“Tiketnya murah, lantaran ada subsidinya,” kata Budi.

KMP Bahtera Nusantara 02 mulai beroperasi pada tanggal 06 November sebab pada 05 November penandatanganan kontrak subsidi dan tanggal 6 November bisa langsung operasi,” terangnya.

Sementara itu, Gubetnur Maluku, Murad Ismail menjelaskan alasannya ngotot minta kapal penyeberangan dengan bobot besar untuk Maluku.

“Kenapa saya ngotot minta ke Menhub untuk diberikan kapal besar dengan 1800 GT, karena luas Maluku yang terdiri dari 92,4 persen lautan dan 7,6 persen daratan,” kata Murad dalam sambutannya.

Menurutnya, dengan adanya kapal berbobot besar maka daerah kepulauan di Maluku bisa terhubung dan terkoneksi hanya dengan tol laut.

“KMP Bahtera Nusantara 02 merupakan salah satu penghubung antar pulau karena punya keunggulan mobilisasi orang, dan barang dalam jumlah besar disertai biaya yang murah dibandingkan angkutan darat maupun udara,” jelasnya.

Sesuai dengan misi Pemda Maluku, maka diharapkan sektor pembangunan darat terus ditingkatkan sehingga laut bukan menjadi pemisah namun menjadi penghubung antar pulau di Maluku.

Hal ini juga menjadi bagian penting dari poros maritim dan pembangunan tol laut di Indonesia yang digagas Presiden RI, Joko Widodo melalui Menhub.

“Tol laut tersebut harus dijawab dengan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur perhubungan termasuk sarana prasarana perhubungan laut seperti penambahan armada kapal laut dan pembangunan pelabuhan,” jelas mantan Kakor Brimob Polri itu. (S-16)