NAMLEA, SPEKTRUM – Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Kristen Indonesia Maluku yang didanai Kemendikbud-Ristek lakukan inovasi di Pulau Buru yang dikenal dengan “Bumi Kayu Putih”.
Tim yang beranggotakan Fandro A. Tasijawa, S.Kep.,Ns.,M.Kep, Dr. Elia Radianto, M.Si, dan Vanny Leutualy, S.Kep.,Ns.,M.Kep melakukan inovasi dan optimalisasi terhadap minyak kayu putih sebagai produk unggulan lokal Pulau Buru.
Ketua tim PKM Fandro Armando Tasijawa kepada Spektrum di Namlea, Kamis (22/09/2022) mengungkapkan, kegiatan PKM ini merupakan salah satu apresiasi Kemendikbud-Ristek untuk mengembangkan minyak kayu putih sebagai produk unggulan lokal Pulau Buru agar dapat dimanfaatkan untuk mencegah penyebaran covid-19.
Pada kegiatan pelatihan pembuatan hand sanitizer, tim menghadirkan Devita Madiuw, S.Kep.,Ns.,M.Kep sebagai narasumber. Hal ini karena narasumber dan tim telah menemukan komposisi yang pas berdasarkan penelitian. Panduan dan komposisi produk juga telah mendapat hak cipta dari Kemenkumham.
“Inovasi produk unggulan Pulau Buru menjadi hand sanitizer penting bagi mitra dari sisi ekonomi, tetapi lebih dari itu bagaimana kita berpartisipasi untuk mencegah penyebaran covid-19 dengan tangan selalu bersih. Perlu diketahui bahwa prosedur dan komposisi hand sanitizer sudah berdasarkan riset serta telah mendapat hak cipta dari Kemenkumham” terang ketua tim PKM itu.
Selanjutnya, Tasijawa menjelaskan, inovasi produk minyak kayu putih menjadi hand sanitizer hanya satu dari empat program yang telah dilakukan.
“Kami telah melakukan empat kegiatan diantaranya pendampingan desain label produk baik hand sanitizer maupun minyak kayu putih sesuai keinginan mitra, kami juga mengajak mitra untuk ketemu pemilik ketel yang telah sukses, pendampingan pembuatan nomor ijin berusaha (NIB) sebagai legalitas, dan melatih mitra untuk mempraktikkan pembuatan hand sanitizer,” katanya.
Antusias mitra dan warga, pemilik keyel serta aparat di Desa Waspait, Kecamatan Fena Leisela, Kabupaten Buru yang terlibat langsung mengikuti kegiatan selama tiga hari (9-12 Agustus 2022) sangat antusias.
Antusiasme warga terlihat dari banyaknya pertanyaan dan keterlibatan aktif selama kegiatan berlangsung.
Waiyolu pemilik Ketel Waitule yang berada di Desa Waspait, Kabupaten Buru merasa bersyukur dengan kehadiran tim PKM.
“Kami bersyukur bahwa tim PKM dari Universitas Kristen Indonesia Maluku memberikan perhatian kepada usaha dan mau mengajari kami untuk kemajuan ketel ini,” kata pemilik ketel Waiyolu. (HS-16)