AMBON, SPEKTRUM– Himpunan Mahasiswa Papua (HMP) Provinsi Maluku di Kota Ambon menolak pernyataan dua aktifis mantan anggota HMP Maluku yaitu, Matias Hadare dan Alex Bogoibo.
Ketua HMP Maluku periode 2022 -2023, Andreas Hodsae kepada wartawan Selasa,(14/06/2022) menegaskan, kedua aktifis tersebut merupakan anak asli Papua yang melakukan tindakan tidak elegan terhadap HMP Maluku di Ambon.
“Kedua aktifis itu, telah meniru logo serta bendera organisasi HPM kemudian mereka telah membentuk salah satu organisasi dengan mengatasnamakan Himpunan Mahasiswa Papua di Kota Ambon,” tegas Andreas Hodsae kepada wartawan di Ambon, Selasa ,(14/06/2022).
Dikatakan, kedua aktifis ini telah melaksanakan kerjasama dengan Pemerintah Kota Ambon, Selasa (14/06/2022).
“Anehnya, Pemerintah Kota Ambon melalui Pj. Walikota, Bodewin Wattimena menerima mereka dengan segalah baik
padahal HMP di Kota Ambon tidak baik-baik saja,” kata Hodsae.
Menurutnya, kedua aktifis ini, memprovokasi seluruh mahasiswa Papua di Kota Ambon untuk mengikuti jejak mereka.
“Apa yang dilakukan kedua saudara kami ini sangat keliru dan hanya untuk kepentingan pribadi,” jelasnya.
Hodsae menjelaskan HMP diresmikan atau disahka pada tahun 2014 oleh Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Oleh karena itu, seluruh hal organisatoris yang berkaitan dengan HMP di Kota Ambon merupakan hak mutlak dan tidak bisa dipisahkan sejak tahu 2014.
“HMP telah terbentuk sejak 2014 dan bukan hari ini, ” katanya.
HMP lanjut Hodsae, menolak organisi yang baru terbentuk.
“Kami berjanji akan merangkul teman-teman yang bertentangan dengan HMP,” terangnya.
Sementara itu, Andarias Kosaro menyatakan organisasi Kumpulan Mahasiswa Papua (KMP) yang baru dibentuk oleh Matias Hadare dan Alekx Bogoibo telah melanggar institusi organisi Mahasiswa Papua dan telah menghancurkan persatuan dan kesatuan mahasiswa Papua.
“Ini ada kepentingan pribadi dibalik semua ini,” terangnya.
Ada 5 poin tuntutan yang disampaikan HMP Maluku di Kota Ambon, yakni
1. Stop mengatasnamakan mahasiswa dan masyarakat Papua di Kota Ambon dengan mengandalkan organisasi.
2. Matias Hadare dan Alekx Bogoibo segera bertanggungjawab serta meminta maaf kepada masyarakat Papua dan masyarakat di Kota Ambon.
3. lntelenjen dan binebais stop mengadu domba mahasiswa Papua
4. Menolak dengan tegas organisasi paguyuban masyarakat Papua di Ambon yang telah dideklarasikan di Kota Ambon.
5. Pihak kampus stop mengadu domba mahasiswa Papua di Kota Ambon. (MG-15)