AMBON, SPEKTRUM – Himbauan Pemerintah Kota Ambon agar masyarakat menerapkan social distancing atau jaga jarak dalam kehidupan beraktifitas.
Sayangnya, himbauan tersebut tidak diindahkan masyarakat. Ini terlihat dari masih menumpuknya warga Kota Ambon saat beraktifitas di Pasar Mardika.
Pantauan Spektrum, Kamis (22/04/2020) ruas jalan mulai dari pintu keluar Terminal A hingga Pasar Ikan Arumbae terjadi kemacetan parah sekitar 1 jam.
Salah satu pedagang yang dijumpai Spektrum, Halimah Wattimena membenarkan jika setiap saat ada petugas dari Pemkot Ambon yang meminta agar pedagang dan pembeli gunakan masker dan jaga jarak.
“Kita sudah pake masker, tapi tidak biss jaga jarak karena selaku pedagang kita mau pasar ini ramai pembeli. Kalau jaga jarak maka jualan kami tidak ada yang beli. Saat ini saja pembeli sudah menurun dan kehidupan kami makin sulit,” kata perempuan paruh baya yang mengaku dari Pulau Geser Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) itu.
Sedangkan salah satu sopir angkot Laha yang ditumpangi Spektrum mengaku dirinya tetap patuh terhadap aturan pemerintah yakni mengangkut penumpang hanya 6 orang sesuai ketentuan Dinas Perhubungan Kota Ambon.
“Saya tidak mau ambil resiko muat penumpang berlebihan karena saya juga tidak mau sakit. Dari Ambon hingga Laha mobil saya tetap muat 6 orang tidak lebih,” katanya.
Walau demikian sopir ini mengaku terjadi penurunan penghasilan secara drastis.
“Sebelum wabah ini, saya bisa kantong Rp 400 hingga Rp 600 ribu per hari, setelah dipotong uang setor saya bisa bawa pulang uang sekitar Rp 100 hingga 150 ribu per hari, tapi sekarang untuk dapat uang setor saja sangat susah,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kota Ambon, Joy Adrianz melalui sambungan ponsrlnya kepada Spektrum menegaskan jika Pemkot Ambon telah berupaya semaksimal mungkin mensosialisasikan social distancing ke warga Kota Ambon.
“Pemerintah telah berupaya menyadarkan masyarakat tentang bahaya Covid-19, namun semuanya dikembalikan ke kesadaran warga Kota Ambon. Pemkot melalui Dinas Indag telah membagi-bagikan masker dan meminta agar mereka selalu menggunakannya,” kata Adrianz.
Menurut Adriaanz, kapasitas Pasar Mardika juga sudah tidak mampu menampung seluruh pedagang lantaran terus bertambah.
“Seandainya tidak ada wabah Covid-19, maka Pasar Mardika telah direhab total, tapi dengan adanya wabah ini maka pembangunan tersebut terpaksa ditunda,” kata Adriaanz. (S-16)