Malik Selang: Kami Menantang dan Siap Hadirkan FCT di Jazirah
AMBON, SPEKTRUM – DPP Hena Hetu Produk Tulehu telah memiliki legal standing berupa akte notaries dan tercatat di Kementerian Hukum dan HAM dengan nomor SK: AHU-0006658.AH.01.07 tahun 2022 disertai akta notaris nomor 01/VI tanggal 2 Juni 2022..
Untuk itu selaku organisasi yang telah diakui Pemerintah RI maka Hena Hitu versi Musyawarah Besar di Tulehu berhak lakukan pemilihan pengurus karena telah berakhir masa jabatan kepengurusan yang lama.
“Apa yang dilakukan DPP Hena Hetu juga dilakukan seluruh OKP maupun Ormas yang telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM serta memiliki AD ART,” kata Ketua Umum DPP Hena Hetu Ir. Saleh Hurasan kepada wartawan di Ambon, Senin (31/07/2023).
Sebab itu lanjutnya, pengukuhan dan rapat kerja Hena Hetu beberapa waktu yang lalu sudah sesuai undang-undang karena dihadiri oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pimpinan Negeri (DPN) yang terdiri dari 22 negeri di jazirah Leihitu, Leihitu Barat dan Salahutu..
Hurasan menyesali ada himbauan agar Deputi I Kantor Kepresidenan RI, Febry Calvin Tetelepta (FCT) agar tidak menghadiri pelantikan dan Musyawarah Besar Hena Hetu di Gedung Ashari Ambon bebeapa waktu lalu.
“FCT adalah pejabat Negara dan passtinya tahu organisasi mana yang telah memiliki legal standing. Kalau kemudian ada sekelompok orang yang melarang maka timbul pertanyaan, ada apa ini, jangan terlalu tendensiuslah, berpikir positif jangan hanya karena masalah ini kita lantas saling menyenggol. Saya menghimbau adik-adik untuk berpikir normal, mari kita mengarah kea rah yang betul. Sebab, jika hal ini dibiarkan maka itu berarti pembodohan terhadap generasi muda jazirah,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Hukum DPP Hena Hetu , Solaiman Opier meegaskan jika kehadiran FCT sebagai pejabat negara saat pengukuhan kepengurusan Hena Hetu patut diapresiasi.
”Sebagai pengurus yang juga panitia pengukuhan maka saya sudah menyampaikan undangan bahkan langsung bertatap muka dan juga menyampaikan secara lisan, Dan saat itu, para Latupati sangat merespon hanya saja mereka tidak bisa hadir lantaran bertepatan dengan kegiatan Rapat Koordinasi Pemerintah Negeri dengan Pemkab Maluku Tengah,” katanya.
Jika lanjutnya, ada pernyataan Latupati bahwa panitia tidak menghargai mereka maka itu pembohongan.
“Saya mau tegaskan jika ada sekelompok pemuda yang mengatasnamakan pemuda maka itu bukan anak negeri sebab data yang ada di DPP Hena Hetu dimasukan oleh anak negeri dari tiap negeri yang terhimpun dalam organisasi ini. Kita adallah pejuang dan pendiri Hena Hetu. Sementara sekelompok orang yang mengatasnamakan Hena Hetu itu ada dimana.
Kita sesali kenapa sekelompok orang ini bisa melarang seseorang lakukan aktifitas padahal Negara kita Negara hukum. Apakah sekelompok pemuda itu punya hak melarang seseorang beraktifitas ? Untuk itu, mari kita satukan pikiran untuk membangun Jazirah bukan mlah membuat polemic seperti saat ini,” tegasnya.
Sedangkan Direktur Lintas Jazirah sekaligus Ketua Panitia Pengukuhan dan Musyawarah Besar Hena Hetu, Malik Selang menantang dan akan menghadirkan FCT secara resmi di jazirah. Karena Hena Hetu berdiri dengan dukungan 22 negeri yang berada di jazirah Leihitu, Leihitu Barat dan Salahutu atas koridor hukum dan undang- undang.
“Kami tidak takut dengan siapapun termasuk preman jalanan,” tegasnya.
Selang menyayangkan pemahaman sesat terkait Hena Hetu yang dipimpin oleh sekelompok orang atau pemuda.
Kehadiran FCT saat pengukuhan Hena Hetu yang dipimpin Ir Saleh Hurasan dan Steven Patty bukan karena tidak menghargai himbauan raja-raja namun sebaliknya FCT sungguh sangat menghargai.
”Kami sangat menyayangkan adanya pernyataan beberapa raja-raja yang sangat tendensius dalam menyikapi kegiatan yang kami lakukan. Seharusnya sebagai pembina atau raja melindungi tatanan masyarakat adat jazirah. Raja harus cerdas, nasionalis dalam memberikan pernyataan sehingga tidak memberikan pernyataan yang kontraproduktif dengan kenyataan yang ada sehingga terkesan para raja memihak kepada kelompok yang keberadaannya patut dipertanyakan. Tugas raja itu sangat mulia, ” jelasnya.
Dirinya juga mempertanyakan kapasitas dari sekelompok orang yang melarang kehadiran FCT di jazirah . Bahkan para pemuda yang mencaplok organisasi Hetu Upu Ana (HUA) adalah orang-orang yang tidak jelas kapasitas.
” Kami siap menantang dan menghadirkan FCT secara resmi di jazirah. Karena Hena Hetu berdiri dengan dukungan 22 negeri yang berada di jazirah Leihitu, Leihitu Barat dan Salahutu atas koridor hukum dan undang- undang. Sehingga kami tidak takut atas preman jalanan ” tandasnya lagi. (*)