AMBON, SPEKTRUM – Gempa Bumi dengan kekuatan M=5,5 terjadi di Kabupaten Buru Selatan, Maluku siang tadi, sekira pukul 12.00 wit. Guncangan yang diperkirakan hampir 5 detik ini, membuat warga panik dan harus keluar lari meninggalkan rumah mereka.
Dari data yang dihimpun di BMKG Ambon, gempa tektonik Jumat 7 Agustus 2020 ini menguncang wilayah Namrole-Maluku. Hasil analisa BMKG menunjukkan gempabumi memiliki parameter dengan magnitudo M=5,5.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,75 LS dan 126,30 BT, atau tepatnya berlokasi di laut, pada jarak 104 km arah Barat Daya Buru, Maluku pada kedalaman 15 km.
Dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktifitas West Buru Fracture (Sesar Buru Barat).
BMKG menyebut, Hasil analisa mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Namrole ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar mendatar (strike slip fault).
Meski guncangan gempabumi ini dirasakan di wilayah Namrole dan dirasakan oleh banyak orang didalam rumah dan beberapa orang di luar rumah), hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi Tsunami.
Kepala BPBD Kabupaten Bursel, Awad Mahulauw kepada media ini, via seluler mengatakan, guncangan gempa tersebut sangat dirasakan masyarakat Bursel. Bahkan, warga sempat lari keluar meninggalkan rumah mereka.
“Guncangan tadi hampir 5 detik, kira-kira begitu. Sangat kuat, warga semuanya keluar rumah. Dari hasil pantauan dan laporan daro masyarakat, belum ada yang dikabarkan adanya kerusakan akibat dari gempa tersebut,” singkat dia. (S-07)