BULA, SPEKTRUM – Sektor pendidikan indikator dan jawaban kemajuan suatu daerah. Karena pendidikan itu vital, sehingga Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Fachri Husni Alkatiri – Arobi Kelian memasukannya ke tujuh program prioritas mereka.

Calon Wakil Bupati SBT Arobi Kelian dalam sesi debat kendidat yang diselenggarakan Komisi KPU SBT di Aula Serbaguna Dinas Kesehatan Selasa (17/11) malam lalu menyebut, ada banyak masalah pendidikan yang dihadapi di bumi Ita Wotu Nusa. Hari ini, menurut Arobi, menjadi tanggungjawab serta kepedulian yang harus diselesaikan oleh pemimpin lima tahun akan datang, khuusnya dia dan calon bupati Fachri Husni Alkatiri.

“Guru kita di kabupaten SBT kurang lebih 700-an. Sementara siswa kita cukup banyak. Itulah kemudian rasio tadi saya sampaikan,” ucap Arobi Kelian.

Arobi yang juga Ketua DPC PDI-P Kabupaten SBT ini menjelaskan, banyak sekolah di SBT mengalami kekurangan tenaga pengajar, baik tingkat SD maupun SMP. 


Aforum ini, Arobi mengungkapkan, di wilayah terjauh seperti Teor, Kesuy dan Kilmury, itu hanya satu sekolah satu guru. Garogos misalnya, lanjutnya, hanya ada dua guru ASN. Kidan misalnya juga hanya ada satu guru ASN. “

“Ini cukup memprihatinkan. Oleh karena itu, begitu pak Fachri Husni Alkatiri dan Arobi Kelian terpilih, kita akan benahi semua ini,” tandas Arobi Kelian dalam forum debat publik itu.

Arobi juga menyinggung sudah terjadi kekurangan tenaga guru di SBT khsusnya wilayah terjauh itu, namun ada saja guru yang diangkat menjadi karateker di desa-desa. Bahkan sambung dia, hal ini terjadi bukan dalam kurun waktu 6 bulan atau 1 tahun saja. Kondisi Namun kondisi miris itu, sudah periodik pemerintahan kepala desa.

Karena itu, dia sangat menyayangkan sikap politik yang sudah dipraktikan di SBT selama ini, yang minim terhadap sektor pendidikan. Ia prihatin saat perbedaan pilihan politik, justru ada guru yang dimutasikan ke tempat tugas yang jauh.

Padahal, lanjutnya, daerah itu butuh tenaga guru yang berkualitas, bukan guru yang gara-gara beda pilihan politik kemudian diasingkan ke wilayaha terjauh tersebut.

Arobi menegaskan, Kesuy, Teor dan Kilmury, bukan tempat pembuangan pegawai (ASN). Sebaliknya, wilayah-wilayah itu sangat membutuhkan guru yang berkualitas.

“Saat pak Fachri dan Arobi akan terpilih di 9 Desember nanti, maka daerah-daerah itu akan kita prioritaskan guru-guru yang berkuaitas. Kita akan tambah guru disana. Karena guru kita masih sangat minim. Penempatan mereka nanti akan ada program pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau PPPK,” tandas Arobi disambut aplus dalam forum debat malam itu. (TIM)