AMBON, SPEKTRUM – Diduga kuat, Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Mardika (APMA), Alham Valeo dibalik seluruh kejadian meresahkan masyarakat dan pedagang di Pasar Mardika.
Dugaan ini muncul setelah ada upaya mengintimidasi anggota Komisi III DPRD Kota Ambon yang sedang mengikuti rapat dengar pendapat bersama penjabat Walikota Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena (BMW), Senin (27/02/2023)..
Para pedagang dan Pengurus APMA berupaya menginterupsi saat anggota Komisi III, Ari Sahertian sedang menyampaikan pandangannya soal pembangunan lapak dalam Terminal Mardika mulai meresahkan banyak orang.
Saat Sahertian sedang menyampaikan pandangannya, tiba-tiba beberapa pedagang dan pengurus APMA mengamuk. Mereka mencoba berulah dengan berupaya menerobos barikade Satpol PP yang sedang siaga. Akhirnya terjadi keributan.
Mereka tidak menerima ketika Sagertian mencoba mengungkap sumber keresahan pedagang dan masyarakat akibat ulah APMA.
“Itu fitnah, itu fitnah,” teriak pedagang dan pengurus APMA dalam rapat tersebut.
Menyikapi hal tersebut, BMW mencoba menenangkan para pedagang dan pengurus APMA. Namun, para pedagang dan Pengurus APMA seolah tidak mendengar apa yang disampaikannya. Akhirnya dengan menahan emosi, BMW meminta pengurus APMA yang membuat keributan dikeluarkan dari ruangan.
“Keluarkan mereka, jangan mengintimidasi kita di sini ya, saya tidak peduli. Saya di sini bicara untuk menyelesaikan persoalan, kita tidak punya itikad buruk kepada saudara-saudara,” tegas BMW.
BMW menegaskan Pemerintah Kota Ambon telah mengambil sikap untuk menghentikan pembangunan lapak di area terminal di pasar Mardika Ambon, dan siapapun harus menghargai keputusan tersebut.
“Ini sikap Pemkot dan siapapun itu harus tunduk dan menghormati keputusan tersebut,” katanya tegas.
Langkah tegas Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin M. Wattimena (BMW) mengusir pedagang yang mencoba membuat gaduh di ruang paripurna DPRD Kota Ambon Senin (27/02/2023) didukung banyak pihak, Salah satunya, Ketua Yayasan Pusat Konsultasi dan Lembaga Bantuan Hukum Hunimua (YPK-LBH HUNIMUA) Ali Rumauw.
“Kami YPK LBH Hunimua memberikan apresiasi terhadap tindakan tegas Pj. Walikota Ambon. Ini soal martabat Pemerintah Kota Ambon, jika ada pihak-pihak yang mencoba merongrong pemerintah maka harus ditindak tegas,” kata Rumauw.
Ali menduga, ada yang membackup pedagang sehingga berani berulah menentang pemerintah, padahal apa yang dilakukan Pemkot Ambon untuk kebaikan semua pihak. “Saya menduga ada yang membackup para pedagang sehingga berbuat seperti itu, kami mendukung pak BMW untuk bersikap tegas, jangan biarkan mereka semaunya bertindak,” tegas Rumauw.
Sementara itu, sumber Spektrum di Pasar Mardika mengungkapkan jika Ketua APMA, Alham Valeo tidak sejalan dengan Pj. Walikota Ambon.
“Valeo tidak sejalan dengan Pj. Walikota Ambon bahkan, beberapa waktu lalu, dia berupaya untuk menekan Penjabat agar mau mengikuti kemauannya tapi ditolak mentah-mentah hingga diduga kuat dia mengompori pedagang menentang kebijakan Pemkot dengan mencatut nama Pemerintah Provinsi Maluku,” tegas sumber ini.
Pedagang lanjut sumber ini, sebenarnya tidak mendukung pembangunan lapak dalam Terminal Mardika lantaran harus membayar ongkos sewa yang cukup mahal yakni Rp 10 juta.
“Mereka keberatan membayar ongkos sewa yang cukup mahal, namun informasi yang diterima pedagang jika pembangunan lapak tersebut atas arahan Pemda Maluku, jadi mereka menjadi takut,” katanya. (*)