AMBON, SPEKTRUM – Musibah kebakaran hutan dan lahan mengancam sejumlah wilayah di Maluku. Awal tahun ini, kebakaran sudah terjadi di sejumlah titik khususnya wilayah kota Ambon dan sekitarnya.
Terhitung dalam bulan Januari ini, sudah puluhan kali hutan dan lahan dilalap si jago merah. Tidak tanggung tanggung, api menghanguskan ratusan tanaman umur panjang milik warga, seperti cengkih, pala, durian, dan lainnya.
Senin (27/01/2020), sekira pukul 14.00 Wit, kurang lebih 6 hektar lahan di Dusun Wanat, Negeri Hitu, tepatnya di Hutan Kuali, hutan Tengah dan Waisani, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, ludes terbakar.
Api menjalar hingga membakar hutan dan lahan milik warga Dusun Wanat dan warga Negeri Hitu. Lokasi kebakaran berjarak sekitar dua kilo meter dari permukiman warga.
Menurut Saksi, La Wan (40), warga Dusun Wanat, awalnya dia mendapat informasi dari warga Wanat soal kebakaran. Kemudian saksi mengajak beberapa warga menuju lokasi kebakaran.
Tiba di TKP, mereka melihat api sudah membesar dan banyak kumpulan asap yang mengganggu penglihatan. Tapi saksi dan beberapa warga nekat berusaha memadamkan api, tapi gagal.
Baru pada pukul 16.50 Wit, warga kemudian menghubungi Polsek Leihitu untuk memberitahukan informasi tersebut.
Personil Polsek Leihitu dipimpin Wakapolsek Leihitu, Ipda Moyo Utomo menuju lokasi kebakaran dan berupaya memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya.
“Beruntung tidak ada kerugian negara. Namun kerugian akibat kebakaran itu, yakni puluhan tanaman cengkih ludes, puluhan tanaman pala juga, serta durian dan nanas ikut terbakar. Dan hingga kini, beberapa titik api belum bisa dipadamkan dan beberapa masyarakat yang memiliki tanaman masih berada di lokasi kebakaran,”tutur Kasubbag.
Pemicu kebakaran belum diketahui karena belum ada saksi yang mengaku melihat langsung peristiwa awal.
Kebakaran hutan dan lahan bukan hanya terjadi di kawasan Negeri Hitu saja, tetapi di Negeri Morela Kecamatan Leihitu Kabupaten Malteng, juga terjadi kebakaran hutan dan lahan. Diduga pemicu kebakaran ini akibat musim kemarau panjang yang tengah melanda wilayah Maluku. (S-01)