AMBON, SPEKTRUM – Pengoperasian kilang minyak gas (migas) Blok Masela Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, ada harapan bagi putra dan putri di provinsi berjuluk seribu pulau itu untuk bekerja di blok migas raksasa tersebut. Pihak SKK Migas akan mengutamakan anak daerah untuk berkiprah disini (Blok Masela).
Kepala Perwakilan SKK Migas Papua dan Maluku, Rinto Pudyantoro mengatakan saat operasi BlokbMigas Masela nanti, tenaga kerja akan diprioritaskan anak daerah.
“Menggunakan tenaga lokal tentu merupakan salah satu pilihan strategis. Namun teknisnya nanti perlu dibahas lebih lanjut,” ujar dia saat di konfirmasi Spektrum dari Ambon, Selasa (25/8/2020).
Baca Juga: https://spektrumonline.com/2020/07/28/blok-masela-molor-satu-dekade-lagi-skk-migas-tetap-sesuai-pod/
Ia menjelaskan, bersama Pemda Propinsi dan Kabupaten, perlu berkolaborasi untuk menyiapkan putra putri Maluku untuk turut berkiprah di dunia migas.
“Kami saat ini sedang fokus menyelesaikan survey untuk keperluan Amdal, yang didalamnya ada penelahaan keterlibatan tenaga kerja yang dilakukan oleh tim independen penyusun Amdal,” tukas Rinto.
Sementara itu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto juga telah mengatakan, SKK Migas dan INPEX siap mendukung dan memfasilitasi keterlibatan SDM lokal di proyek Abadi Masela, agar masyarakat Maluku merasakan dampak positif keberadaan proyek tersebut.
Baca Juga: https://spektrumonline.com/2020/07/30/tak-ada-masalah-dengan-lahan-blok-masela/
Hal ini diimplementasikan dengan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang usaha dan jasa antara Pemerintah Provinsi Maluku dan Petrotekno.
“SKK Migas mendukung implementasi kerjasama antara Pemerintah Provinsi Maluku dengan Petrotekno, untuk persiapan hal tersebut” pungkasnya. (S-14)