Bangun Pos Pengamanan di Kawasan IAIN, Polda Maluku Terkendala Lahan

Sisihkan Pendapatan, Humas Polda Maluku Bantu Warga Terdampak Covid-19

AMBON, SPEKTRUM.- Akibat sering terjadi bentrok antar warga di kawasan kampus IAIN (dulu STAIN), Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau Kota Ambon, Provinsi Maluku, warga meminta Polda Maluku mendirikan pos pengamanan.

Keinginan warga itu di respons baik oleh Polda Maluku. Hanya saja, pos pengamanan yang akan dibangun pada lokasi (kompleks IAIN Ambon) itu, masih terkendala dengan lahan.

“Polda Maluku siap bangun, tapi terkendala dengan lahan,” kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Mohamad Roem Ohoirat kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu, (16/12/2020).

Polda Maluku terus intensif dalam menjaga dan mengawasi segala bentuk tindakan yang mengganggu situasi Kamtibmas. Termasuk gangguan di masyarakat seperti miras dan lainnya.

“Apalagi ini dalam kondisi pandemi. Kami mengimbau agar masyarakat juga sadar dalam menjaga situasi Kambtimas di masing-masing lokasi tempat tinggall,” anjur Kabid Humas Polda Maluku.

Sebelumnya, bentrok antar pemuda kembali pecah di kawasan IAIN, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Kamis, 10 Desember 2020. Warga di sekitar RT002/RW 017 dengan sekelompok pemuda yang biasa mangkal di pangkalan ojek pertigaan itu bentrok.

Saling serang gunakam batu, hingga parang diperlihatkan kedua kelompok yang bertikai itu.

Peristiwa ini menyebabkan satu pangkalan ojek mengalami kerusakan di bagian atas, dan dua kendaraan roda dua, masing-masing Mio Soul DE 8981 AR dan Supra DE 4306 BE.

Informasi dihimpun media ini di lokasi kejadian, penyebab berawal dari sekitar pukul 03.00 WIT, di mana kejadian di Jembatan Jodoh. Saat itu sekelompok pemuda yang diduga dari RT 002 sedang memutar mobil, kemudian dengan membunyikan musik sangat keras.

Karena itu. pemuda yang ada di Jembatan Jodoh yangs edang nongkrong menegur dengan maksud agar mengurangi volume musik. Namun, para pemuda yang ada dalam mobil tidak menghiraukan, diduga mereka dalam kondisi mabuk.

Dari situlah, disinyalir salah satu pemuda yang ada dalam mobil dipukul. Setelah dipukul, mobil angkutan kota (Angkot) itu berbalik dan meninggalkan lokasi, Pukul 03.30 WIT, para pemuda dalam Angkot kembali lagi ke jembatan Jodoh. mereka tidak terima diteguran. Mereka melakukan penyerangan terhadap sekelompok pemuda di jembatan Jodoh, sehingga terjadi aksi saling lempar. Aksi ini berhasil dibubarkan warga sekitar.

Kapolresta Kombes Pol Leo Surya Nugraha mengatakan, ini merupakan masalah sepeleh. Dan masalah yang terjadi pada Kamis dini hari di jembatan Jodoh yang pada akhirnya merembet ke aksi baku lempar ini, sudah ditangani pihaknya.

“Masalah ini terjadi pada Kamis, dini hari dan sudah dilaporkan dan sudah dalam proses penyelidikan dan untuk memangil tersangka. Karena itu kami minta bantuan dari tokoh pemuda kedua belah pihak untuk nanti bila diminta dihadirkan tolong dihadirkan,” tuturnya kepada wartawan di TKP, Kamis, 10 Desember 2020.

Ia berharap, ketika dipanggil untuk dimintai keterangan, jangan ada yang takut. Apalagi ada rencana mau berdamai kedua. “Kedua pihak sudah sepakat. Kita akan maksimlakan juga pengamanan di sekitar lokasi kejadian,” tandas Kapolresta. (S-07)