27.7 C
Ambon City
Kamis, 12 September 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Alat Perlindungan Diri di RS Terbatas

AMBON, SPEKTRUM – Penyebaran virus Covid-19 atau Corona telah menimbulkan kekuatiran oleh Pemerintah Daerah maupun masyarakat. Untuk melayani pasien terindikasi Covid-19, maka petugas medis harus dilengkapi dengan Alat Perlindungan Diri atau APD, sesuai standar. Namun stock APD sendiri di rumah sakit (RS) terbatas.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 Provinsi Maluku, Kasrul Selang menjelaskan, telah menginstruksikan RSUD dr. Haulussy untuk setiap tujuh hari ada stok APD. Dalilnya, karena tidak hanya siap di ruang isolasi, tetapi juga di ambulance, IGD, dan untuk cleaning service.

“Bukan hanya perawat yang mondar mandir jaga pasien, tapi petugas kebersihan harus pakai APD. Pengaman ini hanya sekali pakai langsung buang. Stok setiap hari 15 pasang lengkap,” kata Kasrul Selang saat memberikan keterangan pers di lantai VI Kantor Gubernur Maluku, Jumat, (20/03/2020).

Saat ini APD yang tersedia di RS di Kota Dobo Kabupaten Kepulauan Aru sangat terbatas, padahal daerah tersebut bisa dikategorikan rawan lantaran ada ABK asing pada kapal-kapal berbendera luar yang terlihat hilir mudik di kawasan tersebut.

Bahkan, saat ini keberadaan Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Aru cukup banyak yakni enam orang. Kondisi ini dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, dr. M Pontoh. Karena keterbatasan APD, maka dibatasi penggunaannya, setiap kabupaten dan kota dengan hanya menerima 7 paket lengkap APD.

“Untuk penggunaan dibatasi satu saja, kecuali dokter telah melihat kondisi pasien mungkin telah gawat maka boleh ditambah,” katanya.

Saat ini, ketersediaan APD tahap pertama hanya 30 paket dan akan ada tahap kedua yang masih dalam proses pengiriman. “Kita lakukan persiapan karena belum ada orang dengan status PDP, semua masih dalam taraf pemantauan di rumah masing-masing,” katanya.

Namun tambah Pontoh, jika kasus PDP semakin meningkat maka akan dilakukan penambahan stok APD. “Pemda juga telah siapkan anggaran untuk pembelian APD untuk rumah sakit,” tuturnya.

Soal kelangkaan masker di pasaran, Selang menjelaskan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku telah kumpulkan semua pedagang besar farmasi dan gerai modern tapi memang benda tersebut langkah sehingga harganya melambung.

“Makanya sekarang harus bijak, yang pake masker hanya mereka yang sakit atau petugas medis, yang sehat tidak perlu gunakan masker. Pakai tapi bijak,” katanya.

Waabah Covid-19 bukan lagi endemi, tapi pendemo sehingga masyarakat harus pintar mensiasati, bijak dalam segala hal. (S-16)

Berita Terkait

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles