AMBON, SPEKTRUM – Ada empat tuntutan Mahasiswa dalam aksi 11 April 2022 hari ini. Salah satunya, Mahasiswa meminta Pemerintah, baik Pemprov maupun DPRD Maluku, untuk menjaga kestabilan harga Sembako.
Ratusan mahasiswa di Ambon, yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Ambon, Senin (11/4/2022), melakukan aksi damai dibeberapa titik di Kota Ambon. Diantaranya, Kantor Gubernur Maluku dan kantor DPRD Provinsi Maluku, Karang Panjang, Ambon.
Aksi serempak para mahasiswa diseluruh Provinsi di Indonesia itu, menyuarakan beberapa hal terkait kebijakan Pemerintah.
Untuk Kota Ambon, terdapat empat hal yang dianggap lpenting oleh mahasiswa, untuk ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah Maluku. Yakni, dalam aksi itu Mahasiswa menolak (1) penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan jabatan Presiden dan Wakil Presiden, karena itu melanggar pasal 7 UUD 1945 tentang masa periodesasi Presiden dan Wakil Presiden yang dibatasi maksimal hanya 10 Tahun. (2) Mahasiswa mendesak pihak DPRD Provinsi Maluku untuk memanggil dan mengevaluasi Pertamina Cabang Ambon terkait dengan kelangkaan BBM jenis Pertalite akibat dari naiknya harga BBM Pertamax. (3) Mahasiswa meminta Pemerintah Provinsi Maluku untuk mementingkan kesejahteraan masyarakat dengan melakukan subsidi atau bantuan langsung tunai terkait dengan kenaikan harga kebutuhan pokok.
Serta (4) Mahasiswa meminta Pemerintah Provinsi Maluku dan DPRD Provinsi Maluku untuk menjaga dan mengelola pasokan, distribusi, kestabilan harga kebutuhan pokok.
Tuntutan Mahasiswa ini berkaitan dengan beberapa persoalan kebangsaan saat ini. Mulai dari wacana penundaan Pemilu/penambahan jabatan masa Presiden, dan naiknya harga BBM jenis pertamax, hingga terjadi kelangkaan bahan pokok yang berdampak pada naiknya harga bahan pokok.
Diketahui, aksi yang dimulai sejak pagi tadi itu, berjalan damai, dan dikawal aparat keamanan. (*)