AMBON, SPEKTRUM – AHA Team PWK-19 berhasil raih juara pertama Lomba Bedah Koleksi Museum Siwalima 2020, Sabtu (05/12/2020) di ruang Theatre Museum Siwalima Ambon.
Kelompok ini mampu membedah dan mempresentasekan kajian mereka tentang Tusuk Konde salah satu benda koleksi di Museum Siwalima Ambon.
Penampilan mereka nyaris tanpa cacat, mampu menghipnotis dewan juri yang diketuai DR. R.A da Costa dengan anggota Ny. E. Binenndyk, Th. Tuarissa dan Mezack Wakim. Kelompok ini memperoleh nilai 88,8.
Sedangkan juara II berhasil diraih kelompok Geminy yang membedah benda koleksi berupa patung Up’lera dan berhasil meraih nilai 83,2 dan juara III diraih Kelompok Senandika yang membedah benda koleksi Kalung Indar Lele dengan perolehan nilai 76. Para pemenang berhak atas sejumlah uang tunai serta piagam penghargaan.
Kepala Museum Negeri Siwalima Provinsi Maluku Jean Saiya kepada wartawan usai kegiatan tersebut, menjelaskan delapan kelompok berhasil masuk babak final telah melakukan pengembangan dan turun langsung mencari sumber data tentang benda koleksi yang dibedah dan menuangkan dalam tulisan.
Dari keberhasilan delapan kelompok ini membuktikan generasi muda di Maluku masih memiliki ketertarikan dalam mempelajari sejarah dan budaya Maluku, hal ini adalah sebauh langkah positif yang harus diapresiasi.
“Apresiasi bukan saja dari saya selaku Kepala Museum Siwalima Maluku, tetapi apresiasu uga disampaikan para juru yang ahli dibidang sejarah dan budaya, dimana mereka berharap dengan semangat yang ditunjukan peserta akan semakin meningkatkan minat mereka untuk terus melakukan kajian-kajian baru tentang berbagai sejarah dan budaya yang ada di Museum Siwalima,” kata Saiya.
Menurutnya esai dari seluruh peserta yang ikut dalam kegiatan ini, akan menjadi bahan masukan untuk dijadikan data tambahan katalog koleksi Museum Siwalima
“Kita memperoleh gambaran bahwa ada banyak anak muda yang juga tertarik mempelajari budaya dan kemudian pesan dari esai- esai mereka lewat presentasi mereka sebagai generasi penerus bukan saja menjaga tetapi juga melestarikan dan menginformasikan nilai yang terkandung dari koleksi-koleksi yang diambil sebagai bahan penulisan,” jelasnya.
Saiya juga berharap ke depan kegiatan seperti ini dapat di aksanakan dengan lebih banyak membuka kesempatan bagi peserta terutama generasi muda. “Khususnya mahasiswa sehingga mereka mempunyai perhatian bagi koleksi-koleksi yang ada di museum Siwalima,” katanya betharap.. (S-16)