27.2 C
Ambon City
Minggu, 8 September 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

538 KK Miskin di Aru Terima BPBL Gratis, Dari 1.904 Untuk Maluku

DOBO, SPEKTRUM – Sebanyak 538 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Kepulauan Aru, kategori keluarga miskin atau kurang mampu terima bantuan pemasangan instalasi lampu listrik secara gratis. Melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), untuk Provinsi Maluku mendapat jatah 1.904 rumah tangga tergolong miskin atau kurang mampu.

Masyarakat miskin yang terima BPBL tersebut, tersebar di 8 (delapan) kabupaten di Provinsi Maluku yaitu, Kabupaten Kepulauan Aru 538 KK, Buru 63 KK, Buru Selatan (Bursel) 78 KK, Kepulauan Tanimbar 142 KK, Maluku Barat Daya (MBD) 65 KK, Maluku Tengah (Malteng) 767 KK, Seram Bagian Barat (SBB) 161 KK dan Seram Bagian Timur (SBT) 90 KK sebagai pelanggan baru.

“Target untuk seluruh Indonesia 80.000 rumah tangga. Dari Kementerian ESDM telah merencanakan sebanyak 1.904 rumah tangga di Maluku. Sedangkan Kabupayen Aru mendapat 538 rumah tangga sebagai penerima BPBL ini,” akui Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wanhar pada acara peresmian Program BPBL di gedung Sarkwarisa, Kelurahan Siwalima, Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru pekan kemarin.

Dia mengatakan, selain meningkatkan rasio elektrifikasi, diharapkan program BPBL dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat. Dengan memiliki akses listrik sendiri, masyarakat penerima manfaat BPBL diharapkan tidak lagi tergantung penyediaan listrik dari tetangga.

Program BPBL merupakan sinergi antara Kementerian ESDM dan DPR-RI sebagai upaya meningkatkan rasio elektrifikasi. Kementerian ESDM menugaskan PLN untuk melaksanakan kegiatan pengadaan dan pemasangan BPBL Tahun Anggaran 2022 dengan target 80.000 sambungan di seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR-RI, Mercy Chriesty Barends, ST mengatakan, masalah kelistrikan di Kepulauan Aru harus diselesaikan dengan tuntas, untuk meningkatkan elektrifikasi se-Indonesia.
Dikatakan, Komisi VII bersama pihak ESDM dan PLN sudah berkomitmen mengurus listrik se-Maluku.

“Saya berharap, mudah-mudahan upaya yang kita lakukan bisa mempercepat kelistrikan. Kita tidak ingin masyarakat kita tertinggal dalam kegelapan. Jadi, bagi semua pemangku kepentingan, dengan program BPBL ini kita bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya listrik, maka masyarakat kecil mampu mengembangkan ekonomi produktif, ‘home industry’, karena listrik sudah menyala,” ujar Mercy.

Sejalan dengan itu, Bupati Kepulauan Aru, dr. Johan Gonga menjelaskan, kelistrikan atau penerangan merupakan masalah yang belum teratasi secara penuh di negara Indonesia terutama di wilayah Kepulauan Aru.

“Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah pun merencanakan dan membuat berbagai program untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya melalui Kementerian ESDM yaitu dengan program BPBL kepada warga miskin. Ini merupakan prakarsa dari ibu Mercy,” kata Gonga.

Executive Vice President (EVP) Operasi Distribusi Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero) Indradi Setiawan mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM dan Komisi VII yang telah memberikan penugasan kepada PLN untuk melaksanakan program BPBL ini.

“Mudah-mudahan program ini banyak memberikan manfaat, memberikan keberkahan, serta dapat dimanfaatkan dengan baik. Kiranya dengan program BPBL ini juga dapat membantu mengembangkan pendidikan keluarga maupun ekonomi keluarga. Kami ucapkan selamat atas kerjasama ini,” ucap Indradi.

Pada lauching BPBL, secara simbolis, ada 3 (tiga) KK penerima bantuan di Kepulauan Aru, yakni Elisabeth Karatem (33), Sefnat Siarukin (39), dan Yakob Siarukin (44) mengaku senang mendapatkan bantuan instalasi listrik gratis tersebut.

“Melalui bantuan listrik dari pemerintah, beta (saya-red) merasa senang, beta sudah bisa miliki listrik dan lampu sudah bisa menyala,” kata ibu beranak empat ini. Sebelumnya memperoleh listrik dari tetangganya.

Pengakuan senada juga disampaikan Sefnat yang bekerja sebagai buruh bagasi pelabuhan yang juga menyalur listrik dari rumah tetangganya.

“Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan ibu Mercy. Beta merasa senang sekali. Selama ini beta tidak dapat listrik, terima kasih sudah bantu kita sebagai masyarakat kecil,” ujar Sefnat.

Diamini juga oleh Yakob, yang turut berterima kasih kepada pemerintah dan PLN atas bantuan yang diberikan.

“Saya senang sekali, lampu sudah menyala. Karena selama ini saya memakai pelita sebagai penerang,” tuturnya sembari berterima kasih ke semua pihak. (HS-05)

Berita Terkait

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles