AMBON, SPEKTRUM – Salah satu petani, Desa Wonosari, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan, sekira pukul 02.30 Wit, Jumat 24 Juli 2020.
Jakram, pria kelahiran Malang 02 Maret 1949 ini ditemukan terbaring dalam kondisi berlumuran darah dengan luka memar dan robek pada bagian wajah. Diduga, korban tewas karena mengalami kekerasan oleh anak kandungnya sendiri, berinsial S.
Kasubbag Humas Polres Pulau Buru, Zukifli Asril yang dikonfirmasi via ponselnya menjelaskan, dari keterangan anak korban lainnya Siti Suparmi, pukul 02.00 wit sempat terdengar suara keributan di samping rumahnya, yang diduga antara ayahnya dan Saudara laki-lakinya, S. Dia juga mendengar adanya suara seperti orang dipukul, namun tidak keluar rumah untuk melihat.
Pukul 04.30 wit, saat hendak mengantar suaminya ke sawah, Suparmi diberitahu oleh ibunya, Legiyati, bahwa ayahnya meninggal di depan rumah.
Ketika ditanyakan penyebab kematian ayahnya, Legiyati menjawab diberitahu S bahwa ayahnya tersandung dan jatuh.
Suparmi juga sempat melihat kondisi ayahnya yang terbaring penuh darah dalam keadaan sudah tidak bernyawa, dan melapor ke ketua RT setempat, serta meminta banuan dari warga sekitar.
Sedangkan Legiyati mengaku, sekitar pukul 03.00 wit dinihari di bangunkan oleh anak laki-lakinya, S dan dibetahu kalau suaminya terjatuh sehingga meninggal didepan rumah. Pukul 04.30 Wit, barulah kejadian itu disampaikan kepada anaknya yang lain, Siti Suparmi.
“Menerima laporan, polisi sudah mendatangi lokasi kejadian dan amankan barang bukti kayu balok berukuran 5×7 Cm, dengan panjang 150 Cm, serta mengamankan terduga pelaku,”ungkap Zulkifli.
Jasad korban juga sudah dibawa ke Puskesmas Waekasar untuk dilakulan Visum. Saksi-saksi yang melihat dan mendengar kejadian tersebut juga sedang dicari oleh pihaknya. (S-07)