AMBON, SPEKTRUM – Warga masyarakat Kayu Putih Desa Soya Kecamatan Sirimau, Sabtu (10/06/2023) berbondong-bondong memeriksakan mata yang dilakukan dr. Elma Anakotta dan dr Grathia Jaqualine Nanlohy.
Sesudah pemeriksaan mata, selanjutnya, warga diberikan kaca mata baca gratis. Kegiatan ini difasilitasi Frederika Latupapua/ Noya, anggota DPRD Kota Ambon dan berlangsung di lingkungan RT 001/ RW.03 atau di wilayah pelayanan unit 1 Sektor Eden jemaat GPM Soya.
Pantauan Spektrum – Pemeriksaan mata sekaligus pembagian kacamata baca gratis sangat dibutuhkan masyarakat, baik para lanjut usia (lansia) maupun masyarakat di usia 40 tahun ke atas.
Beberapa warga yang dijumpai Spektrum diantaranya, Karel Patotnem, Eben Manuputty, Max Loupatty dan Ny Bety Latumeten mengaku berterima kasih dengan adanya kegiatan ini karena sangat membantu masyarakat berpenghasilan rendah. Oleh karena itu mereka mengatakan kegiatan ini sangat baik karena sudah membantu banyak orang karena tidak mudah bagi masyarakat memeriksa mata ke dokter apalagi membeli kacamata dengan biaya sendiri.
“Oh iya, kita senang sebagai masyarakat kalau ada orang yang berbaik hati mau mengorbankan waktu dan tenaga untuk datang melakukan kegiatan pemeriksaan mata secara gratis bahkan mendapat kaca mata baca secara gratis ini,” kata Ny. Bety Latumeten.
Hal yang sama juga dikatakan Karel Patotnem, Eben Manuputty dan Max Loupatty. Mereka mengatakan kalau kegiatan seperti ini sangat baik karena sudah membantu banyak orang.
Patotnem menjelaskan kalau untuk saat ini biaya untuk pemeriksaan mata ke dokter ditambah dengan harga kaca mata itu sudah jutaan rupiah. Karena itu kegiatan ini perlu disyukuri oleh masyarakat karena sangat membantu.
“Saat ini orang paling banyak membutuhkan kaca mata baca dan tadi bisa dilihat orang yang datang untuk memerksa mata dan mendapat kaca mata gratis itu jumlahnya ratusan orang. Bayangkan sampai dengan siang hari ini saja masyarakat yang datang beta lihat sudah ratusan orang karena dari kursi-kursi yang disediakan semuanya penuh bahkan sampai ada yang antrian berdiri untuk mendengan namanya dibaca,” ujar Patotnem.
Hal yang sama dikatakan juga oleh warga masyarakat lain bahwa mereka bersyukur kepada Tuhan karena selama ini mereka sudah sangat sulit membaca kalau tidak menggunakan kaca mata. Salah satu bapak berusia lansia mengatakan setiap kali pergi ke gereja membawa Alkitab tetapi sulit membaca karena tidak ada kaca mata baca.
Diakui, sebelumnya ia mempunya kaca mata tetapi tangkainya sudah hampir setahun belum diganti karena harganya mahal.
“Iya, bapa memang dulu punya kacamata tetapi tangkainya harus diganti dulu, sementara saya punya teman dia pernah ganti tangkai, dia bilang harganya cukup mahal jadi saya hingga saat ini belum mengganti tangkai atau gagang kacamatanhingga dikasih tahu ada pemeriksaan mata gratis dan peroleh kacamata juga maka saya berusaha datang,” ujar lansia itu dengan wajah penuh syukur. (*)