AMBON, SPEKTRUM – Tahun 2020 banyak Kepala Sekolah (Kepsek) tingkat SMA/SMK di Maluku memasuki usia purnabakti atau pensiun. Karena itu, Disdikub Provinsi Maluku akan melakukan rolling dan pergantian.
“Usai Ujian Nasional (UN), baru dilakukan seleksi atau tes kompetensi calon kepala SMA/SMK,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Maluku, Isnun Sangadji, kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Jalan Pattimura No 1 Kota Ambon, Rabu, (22/01/2020).
Menurutnya, pergantian Kepala SMA/SMK atau yang sederajat harus dilakukan selain mengisi posisi jabatan yang kosong juga memindahkan (rolling) kepsek, dengan pertimbangan sudah lama berdinas pada sekolah tersebut.
“Mungkin ada kepala sekolah yang telah lama berdinas pada sekolah tersebut sehingga perlu di rolling agar ada penyegaran,” jelas Sangadji.
Menurutnya, rolling para kepsek dilakukan melalui mekanisme seleksi atau test kompetensi yang cukup ketat. “Kita rolling saja, tapi sebelumnya akan dilakukan tes kompetensi yang ketat,” katanya.
Saat ini, kebutuhan untuk mengisi posisi kepala sekolah cukup besar, karena sebagian (kepsek) itu sudah masuk masa pensiun.
Di beberapa sekolah jabatan kepsek masih di isi pelaksana Tugas (Plt), khusus bagi sekolah yang tidak memiliki kepala sekolah.
Penentuan kepala sekolah (SMA/SMK) sederajat adalah kewenangan Gubernur yang tidak bisa di intervensi.
“Usulannya dari Dinas PK Provinsi Maluku, kemudian ditentukan oleh pak Gubernur. Pastinya, kita siapkan yang terbaik untuk Maluku,” timpal Isnun Sangadji. (S-16)
