NAMLEA, SPEKTRUM – Di akhir masa jabatannya selaku Bupati Buru, kinerja Ramly Umasugi mulai disorot, dikuliti perlahan-lahan.

Bahkan, masyarakat menuding kematian salah satu warga Desa Pella Kecamatan Batabual Kabupaten Buru beberapa waktu lalu terjadi akibat ketidakpedulian Ramli Umasugi terhadap masyarakat Batabual.
Tudingan ini sangat beralasan lantaran masyarakat Batabual merasa kesulitan akibat minimnya infrastruktur.

Padahal, di kecamatan ini hanya memiliki lima desa, yakni Batu Jungku, Ilath, Namlea Ilath, Pella dan Waemorat, namun jarak yang ditempuh dari desa ke desa memakan waktu kurang lebih 3-4 jam menggunakan moda transportasi darat.

Jalan di kecamatan sudah dikerjakan sejak tahun 2001, namun hingga kini pekerjaannya belum selesai. Hal ini membuat warga merasa pihak terkait tidak bersungguh-sungguh menyelesaikan persoalan infrastruktur di Kecamatan Batabual.

Anak-anak sekolah mengalami kesulitan untuk ke sekolah, karena akses jalan yang rusak dan belum ada jembatan penghubung di beberapa sungai, di antaranya sungai Waiputi, Wailawa, Waiyulla, Waihani dan sungai Wansabba. Sungai-sungai ini belum memiliki jembatan penghubung.

Mahasiswa asal Batabual merasa sebagai bagian dari masyarakat yang tidak diperhatikan, maka mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Mahasiswa Kecamatan Batabual (Pemkab), Senin (10/1/2022) gelar aksi demo.

Aksi demo dimulai dari Kampus Iqra dan selanjutnya mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Buru dan berorasi secara bergantian.
Dalam orasinya, para mahasiswa ini meminta anggota DPRD Kabupaten Buru sebagai lembaga pengawasan menggunakan fungsi kontrolnya untuk memperhatikan pembangunan infrastruktur berupa akses jalan lintas, penerangan listrik/PLN serta penyebrangan fery di Kecamatan Batabual yang sampai dengan saat ini belum terealisasi.
“Kami sudah tidak mau melakukan hering lagi, yang kami minta agar DPRD Kabupaten Buru segera merealisasikan apa yang kami minta yakni pembangunan Infrastruktur berupa akses jalan lintas, penerangan listrik/PLN serta penyebrangan fery di Kecamatan Batabual,” kata orator.

PEMKAB juga menagih janji politik Ramli Umasugi di tahun 2017 saat kampanye Pilkada di Kecamatan Batabual.

“Saat itu Bupati Buru berjanji jika terpilih, pada 100 hari kerjanya akan membangun Infrastruktur berupa akses jalan lintas, penerangan listrik/PLN serta penyebrangan fery di Kecamatan Batabual,” kata orator.
Tapi, semua yang dijanjikan tidak pernah direalisasi hingga akhir masa jabatannya sebagai Bupati Buru.

Para demo terus saja berorasi, kondisi awal yang aman dan lancar mulai memanas. Berawal dari aksi saling dorong, kemudian terjadi pelemparan jendela Kantor DPRD Buru dengan batu. Akibatnya, beberapa kaca jendela pecah dan mahasiswa mulai berlarian.

Akhirnya, Sekwan, Hadi Alzagladi memutuskan menemui pendemo dan menjelaskan penybab banyak anggota dewan yang tidak berkantor
“Anggota DPRD masuk kantor apabila ada kerja di kantor, dan anggota DPRD punya kegiatan sendiri-sendiri seperti mengunjungi konstituennya di kecamatan/dapilnya atau kegiatan parpolnya atau kegiatan lain,” kata Sekwan.

Mendengar penjelasan Sekwan, akhirnya pendemo membubarkan diri.
Setelah mahasiswa membubarkan diri, sekitar pukul 16.30 wit, Sekretaris DPRD Buru, Hadi Alzagladi mendatangi Polres Buru didampingi Kepala Bagian Umum untuk melaporkan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Mahasiswa Kecamatan Batabual (Pemkab) Kabupaten Buru ke Polres Buru.

Laporan tersebut dibenarkan Kaur Humas Polres Buru, Aipda Djamaludin yang dihubungi Spektrum, semalam.
Menurutnya, Sekwan yakni Hadi Alzagladi telah melaporkan adanya pengrusakan di Kantor DPRD Buru yang dilakukan masa aksi. Laporan tersebut tertuang dalam laporan polisi nomor : LP / B / 04 / I / 2022 / SPKT Polres P. Buru / Polda Maluku.
“Laporanya, Senin (10/01/2021) sekitar pukul 16.30, materi laporan soal pengrusakan di Kantor DPRD Buru,” jelasnya.

Sementara itu, sumber Spektrum di Polres Buru menjelaskan saat datang membuat laporan, Sekwan didampingi Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Buru.
“Saat datang, laporan yang disampaikan Sekwan belum lengkap dan masih harus dilengkapi,” kata sumber itu.

Sayangnya, Bupati Buru Ramly Umasugi maupun Sekretaris DPRD Buru, Hadi Alzagladi yang dihubungi Spektrum tidak merespon pesan WA maupun menjawab telepon. (tim)