AMBON, SPEKTRUM – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DPK) Provinsi Maluku, Dr.Ir.Erawan Asikin mengakui tingkat pertumbuhan ekspor komoditi Perikanan Maluku meningkat drastis sejak beberapa bulan terakhir di tahun 2022 sebagaimana data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku.
Hal itu disampaikan kepada wartawan di ruang kerjanya Selasa (03/01/2023).
Asikin memaparkan bahwa, eksport komoditi perikanan Maluku sebagaimana dirilis BPS pada November 2022 itu semuanya melalui pelabuhan Ambon.
Dan untuk komoditi ikan Tuna dan jenis lainnya semuanya sudah langsung buka PEB (Pemberitahuan Eksport Barang) dan itu sudah dimulai sejak 27 Desember 2022.
“Sebelumnya, eksport tetap melalui Pelabuhan Ambon dan tetap buka PIB di Ambon, itu untuk frozen shrimp dalam 1 kontainer ukuran 20 feet tetapi ketika sampai di Surabaya atau Jakarta mesti direstufing lagi dalam areal Bea Cukai, kata Erawan, dan itu bisa saja ada biaya yang keluar atau kerusakan produk perikanan.
Namun atas arahan Gubernur sejak 27 Desember 2022 kemarin kita sudah langsung start dengan pembukaan PEB sekaligus penyegelan kontainer dari Ambon.
“Beda dengan sebelumnya dimana container baru akan disegel di pelabuhan surabaya atau jakarta,” ungkap Erawan.
Lanjut Erawan, ekspor lewat Pelabuhan Udara atau Bandara tahun 2022 itu belum dilakukan, tapi sebelumnya pernah di eksport ke Jepang tetapi lewat bandara Manado tidak pakai nama Maluku.
“Kalau untuk komoditi udang itu eksport langsung dari Maluku menggunakan kapal laut dan PIB juga dibuka di sini. Kemudian untuk Udang yang dieksport itu berasal dari Arara dan dieksport lewat kapal curah dimana hasil udang itu tidak di taruh atau dipaccking dalam kontainer melainkan langsung dicurah ke dalam palka kapal yang sudah dilengkapi dengan teknologi pendingin (freezer),” jelas Erawan.
Kebanyakan untuk komoditi udang kata Erawan, ini dieksport ke wilayah Asia yakni ke China, Thailand, Vietnam, Singapura dan beberapa negara lain, dan untuk komoditi Udang ini yang paling banyak mendongkrak eksport perikanan Maluku karena dalam satu bulan itu bisa sampai dua kali eksport dengan jumlah seribu hingga seribu tiga ratus ton sekali eksport.
“Ada juga komoditi lain seperti Kepiting juga dieksport,” ungkapnya.
Asikin menambahkan, capaian target PAD dari Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku untuk tahun 2022 dari Rp 4 miliar yang direncanakan malah sudah melampaui sekitar Rp 6 miliar lebih.
Dan untuk tahun 2023 DKP Maluku berencana untuk terus meningkatkan eksport perikanan dengan memperluas bangsa pasar ke Negara-negara lain.
Selain eksport ada hal lain yang perlu kita tingkatkan di tahun 2023 ini yakni dari segi Budidaya, jadi Dinas DKP akan berupaya untuk meningkatkan produksi dari budidaya kelautan dan yang diprioritaskan adalah untuk komoditi Rumput Laut.
“Kita juga upayakan melalui Gerakan Menanam Rumput Laut Kultur Jaringan (Gemuruh Kuljar) dari Maluku untuk Indonesia. Jadi kita rencanakan untuk gerakan menanam rumput laut di Maluku itu menggunakan benih Rumput Laut Kultur Jaringan dilakukan secara serempak dan Memang selama ini sudah dilakukan perobaan untuk hal ini dan nampak ada hasil yang baik di beberapa spot sehingga kita berencana untuk lebih intensifkan lagi, karena benih kultur jaringan ini memang lebih tahan terhadap bibit penyakit,” tutup Erawan. (MG-16)