Balai POM menepis klaim drg. Imelda Ongkowijaya, pemilik Apotik Cinta Sehat. Produk hand zanitiser dan disinfektan yang dijual dokter muda ini belum diuji BPOM.
AMBON, SPEKTRUM – Kepada Spektrum Imelda Ongkowijaya mengaku hand zanitiser dan disinfektan yang dijualnya itu, telah diuji Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Ambon. Setelah Spektrum mengonfirmasi BPOM Ambon, justru terungkap sampel dari Apotik Cinta Sehat itu belum pernah diuji pihak BPOM Ambon.
“Sampel dari Apotik Cinta Sehat tidak pernah masuk ke BPOM untuk diminta uji,” ungkap Imam, Humas BPOM Ambon saat dihubungi Spektrum, akhir pekan kemarin.
Untuk diketahui, Apotik Cinta Sehat diduga lakukan pemalsuan alat kesehatan yang kemudian dijual dengan harga selangit. Namun kabar tersebut langsung ditepis pemilik Apotik Cinta Sehat, yakni drg. Imelda Ongkowijaya.
Imelda didampingi suaminya, drg. Bill Jauwerissa, Rabu (25/03/2020), mendatangi Kantor Redaksi Harian Spektrum di Halong Kecamatan Baguala Kota Ambon, Provinsi Maluku mengklaim, barang yang dijual tidak ada yang dipalsukan atau dioplos.
Menurut Imelda, alat kesehatan yang dijual saat ini hanya alcohol, hand zanitiser, disinfektan dan termameter.
“Semua yang dijual dari pabrik, hanya saja terma meter dan alcohol kita jual utuh ada label, yang tidak berlabel hanya hand zanitiser dan disinfektan, tapi keduanya ada Kemenkes,” terang Imelda meyakinkan.
Menyinggung Apotek Cinta Sehat dengan sadar menjual barang tanpa mencantumkan komposisi yang terkandung pada cairan tersebut. Imelda melalui aplikasi whatsapp menyatakan, ‘aturannya tidak boleh produksi titik, tapi apotek bisa menjual barang yang sudah ada izin Kemenkesnya.
Imelda juga mengklaim barang yang dijual telah diuji di BPOM. “Silahkan sudah diuji di Balai POM kok,” katanya dalam pesan singkat.
Dua benda cair yang dijual Apotik Cinta Sehat ternyata tidak dilengkapi dengan daftar komposisi yang terkandung di dalamnya.
“Kalau mau cari komposisi di Ambon dimana, asal di Jawa ka,” katanya dalam pesan singkat yang di kirim ke Spektrum.
Padahal, bukan rahasia lagi, jika setiap alat kesehatan harus dicantumkan label komposisi zat yang terkandung dalam cairan tersebut. Sebab, jika hanya bermodalkan photo copy lembaran bertuliskan izin Kemenkes maka tidak menutup kemungkinan lembaran tersebut dipalsukan.
Bukan itu saja, distributor hand zanitiser dan disinfektan yang menjual dan mengirim barang ke Apotik Cinta Sehat patut dicurigai hasil produksinya.
Soal ini, Ketua PW Bulan Bintang Maluku, Ali Rumauw meminta aparat kepolisian untuk memeriksa seluruh alkes yang dijual di Apotek Cinta Sehat.
“Menguji cairan hand zanitiser dan disinfektan yang dijual, apakah asli dari pabrik atau hasil racikan atau mengoplosnya,” kata Ali.
Selain itu, pengacara muda ini juga meminta agar polisi juga memeriksa seluruh perizinan Apotek Cinta Sehat milik drg. Imelda Ongkowijaya.
“Seluruh izin usahanya harus diperiksa tentunya polisi harus menggandeng instansi berwenang, jika ternyata dokumen perizinan tidak lengkap maka Apotek Cinta Sehat harus ditutup,” tegas pemuda Seram Bagian Timur itu. (S-16)