AMBON, SPEKTRUM – Pertikaian antar kelompok warga, terjadi ditengah perayaan Idul Adha 1441 H di Maluku, pukul 21.05 Wit, Jumat 31 Juli 2020. Dalam bentrokan antar kelompok warga di Negeri Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah-Maluku ini, satu angkot dibakar, dan sejumlah rumah di RT 06 mengalami kerusakan akibat lemparan batu.
Menariknya, dua kelompok warga yang terlibat baku lempar ini berasal dari desa yang sama. Informasi yang berhasil dihimpun media ini, dua kelompok warga ini juga sudah kerap terlibat pertikaian.
Berdasarkan keterangan dari pemilik angkot yang terbakar, Zaenal Arifin Samual (38 tahun), saat berada di rumahnya bersama keluarga di Kampung Tengah, RT 06, dia dikagetkan dengan bunyi lemparan batu yang tidak diketahui dari mana asalnya. Setelah berada diluar rumah untuk melakukan pengecekan, dia melihat kerumunan warga dijalan, sedang terlibat baku lempar.
Angkot miliknya yang sedang terparkir, langsung dipindahkan ke tempat yang lebih aman, mengingat kaca belakang sudah dalam kondisi pecah. Namun jarak 10 meter dari rumahnya, massa tiba-tiba melempari mobil, sehingga dirinya melarikan diri, sedangkan angkot yang ditinggalkan di bakar.
Sedangkan warga lainnya, Zul Samual (26), tukang ojek warga RT 01 menuturkan, sekitar pukul 19.25 Wit, dua pemuda, Ongen Rehalat dan Saiful Rehalat yang diduga tergabung dalam kelompok yang sering membuat onar di Negeri Liang, dianiaya oleh warga RT 01.
Menurutnya, penyebab pemukulan diduga karena masalah dendam lama yang belum diselesaikan. Paman dari kedua pemuda tersebut kemudian membawa pulang keduanya.
Kejadian seperti itu kata dia, sudah sering terjadi di Negeri Liang. Kedua kelompok warga sering terlibat konflik pertikaian hingga mengakibatkan jatuh korban.
Kapolsek Leihitu, Iptu Djafar Lessy yang dikonfirmasi via ponselnya, Sabtu 1 Agustus 2020 mengakui adanya pertikaian tersebut.
Menurutnya, pukul 21.30 Wit, aparat kepolisian dari Polsek Salahutu telah tiba di lokasi untuk mengamankan situasi.
“Pukul 22.00 Wit terjadi aksi pelemparan dari kedua kelompok warga, namun tidak berlangsung lama. Kondisi saat ini sudah kondusif, setelah anggota Polsek dan PRC Polresta Ambon tiba dilokasi ,”ungkapnya.
Kapolsek menyebutkan, polisi sempat mengeluarkan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa, pukul 22.28 Wit, karena masih sesekali terjadi pelemparan kearah lokasi yang sementara diamankan aparat kepolisian.
Namun pukul 22.40 Wit, massa kembali beringas dan melakukan pelemparan secara terus menerus ke arah rumah warga disekitar lokasi kejadian.
Pukul 00.10 Wit, massa yang kesal rtumahnya dilempari akhirnya kembali melakukan penyerangan dan menghancurkan rumah warga yang diduga menjadi lokasi pelaku pelemparan.
“Dari kejadian tidak ada korban jiwa. Sedangkan untuk materiil, kendaraan angkutan kota jurusan Liang-Ambon milik Arifin Samual dibakar, dan sejumlah rumah mengalami kerusakan,”jelasnya.
Polisi saat ini juga masih melakukan pengamanan, mengantisipasi terjadinya aksi balas dendam. “Rumah korban rusak adalah, Zaenal Arifin Samual, kaca rumah pecah dan perabotan rumah tangga rusak, Jamurawy Rahalat, kaca depan rumah pecah, Moas Lessy, kaca depan rumah pecah, Hj Nurain Wael, kaca depan dan samping rumah pecah dan Hj Ishaka Rehalat, kaca depan dan samping rumah pecah,” tutup Kapolsek. (S07)