27.7 C
Ambon City
Kamis, 12 September 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sub Tim II Covid DPRD Maluku Tinjau Distributor Pangan

Pastikan Ketersediaan Pangan Saat PSBB Kota Ambon

AMBON, SPEKTRUM – Sub Tim II Covid-19 DPRD Maluku yang membidangi Ekonomi dan Jaring Pengaman Sosial meninjau distributor pangan yakni, Gudang Bulog di Desa Halong, UD Gema Rejeki di Desa Passo Kecamatan Baguala Kota Ambon dan PT Tri Samudera di Rumah Tiga Kecamatan Teluk Kota Ambon, Jumat (19/06/2020).

Kunjungan tersebut dalam rangka memastikan persiapan pangan atau kebutuhan pokok serta JPS masyarakat Maluku saat masa pandemi Covid-19.

Ketua Sub Tim II Covid -19 DPRD Maluku, Azis Sangkala menegaskan jika hingga kini stok bahan pokok masyarakat aman hingga masyarakat tidak boleh panik, walaupun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) nantinya diberlakukan di Kota Ambon.

Kepala Dinas Perindag Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano sedang menjelaskan terkait ketersediaan stok pangan ke Sub Tim II Covid-19 DPRD Maluku di Gudang Bulog Halong -Kota Ambon

“Kondisi pangan kita tetap aman, stok tersedia dengan baik tidak perlu belanja berlebihan tetap kebutuhan masyarakat tetap disuplay dan Dinas Indag akan terus mengontrol hingga tidak terjadi lonjakan harga yang berlebihan,” kata Sangkala.

Bahkan tambahnya, Bulog Divre Maluku-Maluku Utara memastikan ketersediaan pangan untuk kepentingan masyarakat Kota Ambon dan Maluku khususnya.
“Untuk itu harus tetap di support supaya ketersediaan tidak terputus. Bulog harus menjadi penyangga utama disamping ada distributor lainnya,” kata Sangkala.

Kepala Bulog Divre Maluku-Maluku Maluku Utara, Muhammad Taufiq menjelaskan, stok beras yang ada di Gudang Bulog sebanyak 2.000 ton, gula pasir 314 ton, dan tepung terigu 18 ton.
“Memang upaya kita untuk menjaga stok ini jangan sampai habis, maka kami datangkan dari luar agar harga tetap stabil,” kata Taufiq.

Kepala Bulog Divre Maluku-Maluku Utara, Muhammad Taufiq

Dengan ketersediaan tersebut maka diprediksi beras bisa bertahan hingga 9 bulan kedepan, gula bisa bertahan selama 3 bulan.
“Kalau stok berkurang maka bisa kita datangkan lagi, tidak masalah,” kata Taufiq.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano menjelaskan, stok bahan pokok tetap tersedia dalam jumlah yang cukup.
“Bahkan hari ini ada 3 kapal yang masuk bersamaan membongkar kebutuhan pokok,” katanya.

Bukan itu saja, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Deperindag Kota Ambon menanyakan tentang distribusi kebutuhan pokok.
“Jawaban dari Deperindag Kota bahwa distribusi bahan pokok berjalan seperti biasa, dan saat ini sedang dipersiapkan surat untuk seluruh distributor,” katanya.

Saat ini tambah Pattiselano, distributor bahan pangan telah memiliki surat dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku untuk antar kabupaten.
Dalam surat tersebut tercatat nama sopir, plat nomor mobil dan lainnya.
“Ini diberikan agar para distributor tetap bisa mendistribusikan bahan makanan di kabupaten dekat Kota Ambon, misalnya, Buru, Bursel, SBB, Malteng dan SBT,” katanya.

Pattiselano menjelaskan, Bulog sebagai penyangga utama pangan namun tidak terlepas dari stok yang ada di distributor.
“Kita saat ini telah memperoleh data tiap distributor dan selalu diupdate tiap minggu untuk memastikan ketersediaan stok. Bahkan sekitar 74 gerai modern di Kota Ambon sudah didata dan diupdate, hasilnya stok cukup banyak sehingga masyarakat tidak perlu cemas hingga belanja berlebihan,” kata Pattiselano.

Jhonny Tuhuteru bos CV Gema Rejeki sedang memberi penjelasan kepada Sub Tim II Covid-19 DPRD Maluku

Salah satu distributor terbesar di Maluku, UD Gema Rejeki (UD 51) tidak merasa terganggu dengan akan diberlakukannya PSBB di Kota Ambon.
Johnny Tuhuteru menegaskan penerapan PSBB tidak merubah apapun.
“Yang penting kapal tidak stop, sebab kalau kapal stop maka kami tidak tahu mau datangkan barang bagaimana,” katanya.

Dikatakan, pedagang tidak melihat PSBB atau apapun karena manusia harus makan, sebab selaku distributor mereka dibebankan dengan target penjualan dan lainnya.
“Kalau saat ini dibilang sepi, iya, penjualan turun benar, bahkan turun 20 hingga 30 persen, tapi sampai saat ini karyawan kami tidak ada yang kena PHK,” katanya. (S-16)

Berita Terkait

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles