NAMROLE, SPEKTRUMOnline.com – Bupati Kabupaten Buru Selatan, Tagop Sudarsono Soulissa mengakui Pemkab Bursel jebol. Sebab satu orang warga Bursel berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Tagop kepada wartawan saat jumpa pers yang dilaksanakan di Kantor Bupati Bursel, Maluku, Selasa (07/04/2020), untuk Provinsi Maluku Kabupaten Buru Selatan yang pernah mengumumkan menutup seluruh akses masuk manusia walau ditentang Pemerintah Pusat. “Kami lakukan ini demi kepentingan masyarakat,” tegasnya.
Setelah mengetahui ada satu warganya PDP, Pemkab Bursel bekerja keras, dimana saat tengah dilakukan tracking. “Tim saat ini sedang melakukan tracking, guna penelusuran orang-orang yang pernah berinteraksi dengan pasien tersebut,” tambahnya.
Setelah dilakukan penelusuran, pihaknya kejudian melakukan isolasi terhadap beberapa orang yang dianggap bersentuhan erat dengan pasien ini.
Tagop menegaskan, Bursel merupakan daerah yang cukup kecil dengan jumlah penduduk sedikit namun memiliki konsentrasi tinggi. “Bagi masyarakat yang merasa pernah berhubungan dengan yang bersangkutan segera melaporkan diri agar bisa ditangani secepatnya,” kata Tagop.
Ia mengingatkan, pernyataan resmi Pemkab Bursel ini bukan untuk menakut-nakuti masyarakat, tapi saat ini corona virus sedang menyerang dunia.
“Negara maju seperti Italia, Spanyol dan lainnya telah menyerah melawan virus ini, tapi kita masih belum sadar tentang hal ini,” katanya.
Tagop menghimbau agar seluruh masyarakat Bursel berhati-hati agar tidak menjadi pembawa virus tersebut ke keluarga dan lingkungan.
“Saya meminta anak-anak mahasiswa atau keluarga di rantau untuk mentaati anjuran Pemerintah. Harus menahan diri hingga waktu inkubasi virus ini baru ketemu langsung,” tambahnya.
“Cukup kita gunakan komunikasi melalui hp. Jangan mencoba untuk beranikan diri pulang, dan tidak sadar kita membawa virus ke keluarga kita. Satu orang saudara kita yang beranikan diri pulang ternyata saat ini menunjukan tanda-tanda positif terserang virus itu, dan setelah dilakukan uji menggunakan Rapid Test ternyata hasilnya reaktif,” timpalnya.
Pihaknya juga telah melakukan test menggunakan Rapid Test kepada keluarga pasien tersehut, dan hasilnya negatif.
“Namun kita tidak mau ambil resiko, kita tetap lakukan isolasi mandiri. Sedangkan kepada yang bersangkutan kita lakukan isolasi agar tidak menyebar ke orang lain,” pungkasnya. (TIM)