MASOHI, SPEKTRUM – Bagian samping Bendungan pengendalian air atau SABO DAM KAWA di hulu kali Wai Kawanoa, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, ambruk saat banjir yang terjadi Juli lalu.
Warga sekitar khawatir, jika kondisi SABO DAM KAWA dibiarkan tidak terurus akan mendatangkan musibah banjir yang lebih besar lagi.
Hal itu disampaikan ketua Latupati Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, Bernard Lilihata usai meninjau bendungan tersebut, belum lama ini.
Dijelaskan, sejak selesai dikerjakan 2017 lalu, SABO DAM KAWA sangat membantu mengendalikan derasnya air saat musim penghujan datang. Namun berselang itu, tidak adanya normalisasi oleh pihak berwenang, dalam hal ini Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku.
“SABO DAM ini sangat membantu mengurangi derasnya debit air saat banjir yang terjadi di hulu. Kami juga menduga, selain faktor banjir, tidak adanya pemeliharaan atas proyek ini yang menimbulkan material batu pasir dan batang pohon yang hanyut terbawa dan tersangkut hingga menumpuk ditengah bendungan.Al hasil saat banjir bagian samping Bendungan pun ambruk,”ujar Lilihata.
Dikatakan, kondisi ambruknya jembatan Wae Kawanoa beberapa waktu lalu juga merupakan imbas dari ambruknya SABO DAM hingga membuat air dengan deras disertai material batu, pasir dan batang pohon ikut menghantam jembatan hingga beberapa bagian bentangan jembatan ambruk.
“Dengannya kami sangat mengharapkan agar secepatnya ada perhatian pemerintah atau pihak terkait untuk segera memperbaiki SABO DAM KAWA ini. Sebab warga sekitar sangat kawatir jika datang musim penghujan dapat menimbulkan bencana yang tidak terkendali. Selain perkebunan warga ikut tersapu banjir, dampak lainnya ialah jembatan darurat Wae Kawanoa juga terancam,”tutupnya. (HS 10)