Renyaan : Audit KONI Maluku

Tak Capai Target di PON XX Papua

AMBON, SPEKTRUM – Komisi IV DPRD Maluku meminta agar Inspektorat Maluku mengaudit Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku lantaran pencapaian prestasi tim Maluku di PON XX Papua sangat mengecewakan.
“Yah perlu diaudit, karena setiap program yang menggunakan uang negara itu harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan posnya masing,” tegas Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Justina Renyaan, kepada wartawan di ruang Komisi IV DPRD Maluku, Selasa (112/10/2021).

Dikatakan, saat ini perolehan medali untuk kontingen Maluku di PONXX Papua, berupa Sembilan medali dengan rincian, 4 medali emas, dua medali perak dan tiga medali perunggu. Akibatnya, peringkat Maluku, dalam perolehan medali, hingga Selasa (12/10/2021) berada di papan tengah, yakni peringkat 20.
“Walaupun pelaksanaan PON XX belum selesai namun namun prestasi yang dicapai jauh dari target yang digembar-gemborkan KONI Maluku. Perolehan sementara Maluku menduduki peringkat ke 20 denganempat emas, dua perak dan tiga perunggu,” katanya kecewa.

Menurutnya, setiap saat dirinya selalu mengikuti perkembangan PON di TV dan hasilnya tidak memuaskan.
“Waktu belum berangkat, KONI menggebu-gebu menyampaikan komitmen target yang akan dicapai,” kata Renyaan.

KONI Maluku katanya, saat agenda pertemuan dengan Komisi IV selalu menargetkan tinggi dan hebat, tapi dalam pelayanannya tidak maksimal.

Untuk itu, Renyaan meminta agar kinerja KONI perlu dievaluasi, karena kinerjanya kurang baik.
“Kami juga punya temuan, soal menu makan dan ada hal-hal yang dirasa kurang baik dalam pelayanan, sehingga menimbulkan ketidakpuasan dari para atlit mungkin ini penyebabnya mereka tidak berlatih secara serius,” katanya.

Namun dirinya masih berharap, peringkat Maluku bisa naik seiring dengan pertandingan cabang olahraga lain yang masih dilaksanakan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku, Sandy Wattimena, mengungkapkan, kalau dirinya yakin Maluku akan menambah perolehan medali.

“Kemarin tertanggal 11, itu kami diperingkat ke 20 dengan perolehan 3 emas, 2 perak dan 3 perunggu. Yah, memang target yang KONI tetapkan itu kan 8 emas, tapi melihat perkembangan yang ada itu diluar dari perkiraan kita,” ucapnya.

Menurutnya, seharusnya kalau saat ini kontingen Maluku sudah harus memiliki 6 emas, karena unggulan di atletik itu khususnya di lari 100 dan 200 meter oleh Alvin Tehupiory sebagai pemegang rekor namun saat pertandingan mengalami cedera kaki, sehingga hanya meraih emas di lari 400 meter gawang putri.
“Yang seharusnya kita bisa mengondol emas disitu tapi kita gagal, jadi sekarang kita posisi 4-2-3,” terangnya.

Tapi kata Wattimena, saat ini masih ada tersisa beberapa cabor yang masih dalam proses lomba antara lain, catur, tinju, kempo dan Karate.
“Kita doakan mudah-mudahan mereka bisa mendapatkan hasil yang terbaik,” harapnya.

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, kekecewaan terhadap kinerja KONI Maluku juga disampaikan Ketua Pengprof Dayung, Anos Yeremias.

Kepada Spektrum, Yeremias menjelaskan, selama pertandingan berlangsung di PON XX Papua, KONI Maluku tidak pernah berkoordinasi dengan Pengprof Cabang Olahraga.
“Pengurus KONI Maluku hanya datang saat pertandingan atau perlombaan digelar, duduk di tribun menunggu atlit berlomba. Kami harus kritisi hal ini lantaran kami sangat mencintai olahraga Maluku. Kalau pembinaan seperti ini maka kapan Maluku bisa bersaing. Dibanyak bidang Maluku sudah tertinggal, lalu dibidang olahraga kita terpuruk, mau jadi apa Maluku nantinya?” katanya geram.

Untuk itu, Yeremias meminta Pemda Maluku mengevaluasi kinerja KONI Maluku.
“Kinerja mereka harus dievaluasi,” tegasnya. (HS-16