SPEKTRUMONLINE.COM, AMBON – Aliansi Mahasiswa Maluku Barat Daya (MBD) di Ambon lakukan aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Maluku, Kamis (25/09/2025) buntut dari pencemaran perairan di kawasan Pulau Wetar.
Para mahasiswa ini menuding pencemaran tersebut akibat patahnya kapal tongkang milik PT Batutua Kharisma Permai (BKP) dan PT Batutua Tembaga Raya (BTR) yang beroperasi di Pulau Wetar mengelola Tambang Tembaga Wetar, di Desa Lurang, Kecamatan Wetar Utara, Kabupaten Maluku Barat Daya.
Akibat patahnya tongkang tersebut, sedikitnya 11 ribu ton material tambang yang sementara dimuat mencemari perairan Pulau Wetar dan sekitarnya. Perairan Pulau Wetar menjadi kuning yang berdampak bagi kehidupan biota laut.
Pendemo akhirnya diterima Wakil Ketua DPRD Maluku, Muhammad Fauzan Rahawarin, didampingi Rovik Afifudin dan Suanthie Jhon Laipenny dan berdialog di ruang Komisi II.
Sebelumnya, para mahasiswa bersikeras tidak mau bertemu dengan anggota DPRD Maluku yang bukan dari daerah pemilihan Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dan Maluku Barat Daya (MBD).
Rahawarin yang memimpin dialog mengatakan Pulau Wetar menjadi bahagian dari masyarakat Maluku, sehingga setiap anggota DPRD Maluku memiliki keterkaitan dengan masyarakat di Pulau Wetar dan peduli terhadap persoalan di Pulau Wetar.
Sementara wakil Ketua Komisi II DPRD Maluku, Suanthie Jhon Laipeni mengatakan jika Komisi II tidak menutup mata atas permasalahan di Pulau Wetar, Maluku Barat Daya.
“Besok, ada agenda rapat Komisi II bersama dengan mitra untuk mendengar secara langsung dampak dari patahnya tongkang,” ujar Laipeny.
Politisi Partai Gerindra dari daerah pemilihan Kabupaten Maluku Barat Daya-Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengatakan sebagai anak daerah dirinya akan berjuang untuk kepentingan masyarakat .
”Dengan mengagendakan rapat mitra maka Komisi II akan mendengar penjelasan dari mitra terkait atas dampak yang terjadi sehingga dapat melakukan tindakan selanjutnya, ” tutupnya.
Sebelumnya, mahasiswa sempat berorasi di halaman DPRD Maluku dengan membentangkan spandzk bertuliskan Save Wetar, Save MBD dan lainnya.
Dalam orasinya, mahasiswa mengatakan jika saat ini terjadi pencemaran di perairan Pulau Wetar dengan perubahan air laut menjadi kuning srhingga biota laut keracunan.
“Ikan-ikan dan biota laut lainnya mengambang, mati terdampar di bibir pantai Pulau Wetar,” kata sang orator.
Mereka meminta agar Anggota DORD Maluku dapil KKT/MBD menyikapi hal ini.
“Hari ini kita akan berjuang untuk kemaslahatan masyarakat Pulau Wetar secara khusus dan MBD,” tegasnya. (S-16)