SPEKTRUMONLINE.COM, AMBON — Proyek irigasi di Desa Sariputih, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah amburadul. Proyek ini tak pernah tuntas. Kerusakan terjadi saat dipaksa untuk dipakai.

Saluran irigasi sepanjang 31 meter itu, mengalami kerusakan parah setelah jebol pada pertengahan Juli 2025. Proyek yang dibangun dengan anggaran Rp8,7 miliar ini dikerjakan oleh PT Ikinresi Bersama melalui pendanaan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Maluku.

Akibat jebolnya saluran tersebut, ratusan hektare sawah petani di kawasan gagal panen. Pasokan air menuju lahan pertanian tersendat, membuat tanaman padi yang sedang memasuki masa pembentukan bulir tidak mendapatkan suplai air yang cukup.

Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Maluku Tengah, Arsad Slamat, menilai proyek irigasi itu dikerjakan secara tidak profesional, sehingga menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur yang sangat dibutuhkan petani.

“Kerusakan ini sangat mengkhawatirkan. Saluran yang jebol cukup dalam dan mengalami sedimentasi berat. Jika tidak segera diperbaiki, petani di wilayah ini terancam gagal panen,” ujar Arsad, Jumat (18/7/2025).

Saluran irigasi Sariputih sejatinya berfungsi sebagai sistem pengairan vital bagi ratusan hektare lahan produktif. Namun, dugaan buruknya kualitas pengerjaan proyek kini justru menjadi ancaman terhadap ketahanan pangan lokal di wilayah Seram Utara Timur Kobi.

Proyek ini dikerjakan oleh PT Ikinresi Bersama, dengan Direktur Susana Rumaratu. Susana Rumaratu, orang kepercayaan Ronny Rambitan alias Bos Kiat.

Proyeknya dikerjakan asal-asalan, namun Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku, nekat saja membayar 100 persen kepada kontraktor.

Proyek yang kini mengalami rusak parah, dan dibangun tahun 2023 lalu, sempat ditangani Kejaksaan Negeri Masohi, Maluku Tengah. Namun entah kenapa tak kunjungan dilanjutkan pemeriksaannya. (**)