AMBON, SPEKTRUM – Kementerian kesehatan di negara manapun, tidak akan pernah menjadikan masyarakatnya sebagai bahan ujicoba vaksin yang belum jelas. Semua vaksin yang diberikan sudah melalui serangkaian uji klinis yang ketat oleh para pakar di bidang kesehatan sehingga masyarakat tidak perlu takut atau ragu menggunakan vaksin Covid-19.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meikyal Pontoh pada acara Sosialisasi Ketahanan Keluarga Menuju Tatanan Kehidupan Baru, Selasa (8/12/2020) di Lantai VII Kantor Gubernur Maluku.
“Seringkali vaksin belum ada, hoax duluan datang. Belum apa-apa sudah muncul hoax bikin takut. Tidak ada kementerian kesehatan di dunia ini yang mau menjadikan masyarakatnya sebagai ujicoba vaksin yang belum jelas. Tidak mungkin,” tandasnya.
Saat ini, kata Pontoh, kementerian Kesehatan RI sedang melakukan pengkajian untuk membuat Petunjuk Teknis (Juknis) vaksinasinya karena penduduk Maluku ada sekitar 1,8 juta jiwa, sedangkan jatah vaksin untuk Maluku hanya 1,1 juta. Tentang cara pembelian dan pemberian, waktu pemberian, siapa saja yang berhak diberi vaksin, bagaimana cara mendistribusikannya. Termasuk jika ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) seperti demam atau tanda benjolan merah atau pun reaksi tubuh lainnya, semuanya sudah diantisipasi.
“ Membicarakan strategi seperti apa. Mungkin yang 700 ribu itu dianggap mampu, bisa beli untuk vaksinasi sendiri . Cara pemberian imunisasi, itu ada ulangan. Tidak hanya satu kali lalu selesai. Dia berulang. Apakah dua minggu atau satu bulan?. Juknis sementara disusun,” ungkapnya.
Untuk KIPI, kata Pontoh, saat ini semua jajaran kesehataan diperintahkan melihatnya. Sudah terbentuk tim di Maluku, terdiri dari dokter-dokter spesialis. Ada spesialis anak, penyakit dalam dan lainnya. Semuanya ahli di bidang masing-masing. Olehnya, ia meminta masyarakat tidak perlu ragu-ragu jika nanti menjadi sasaran utama pemberian vaksin karena semua sudah diteliti cermat.
“Expert di bidangnya. Sudah diperhitungkan. Ini adalah vaksin baru. Cara pemberian, jenis dan lain-lain, sudah diteliti. Jangan kuatir. Jangan pernah ragu-ragu ketika nanti menjadi sasaran utama. Memang disampaikan orang kesehatan dulu, jangan sampai terinfeksi,” pintanya.
Langkah selanjutnya, kata Pontoh, dinas kesehatan mulai dari provinsi sampai kabupaten kota dan sampai ke puskesmas mempersiapkan fasilitas kesehatan. Termasuk rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu sampai dokter-dokter praktek dan bidan-bidan praktek juga telah diminta menyiapkan fasilitas masing-masing agar masyarakat bisa mengakses untuk bisa dilakukan imunisasi.
“ Kita mempersiapkan juga tenaga. Bulan lalu sudah dilatih 150 orang tenaga kesehatan yang akan melakukan ToT. dikembalikan ke kabupaten kota untuk melatih teman-temannya yang ada di kabupaten kota untuk pemberian imunisasi,” ungkapnya.
Rantai dingin pendistribusian dengan membawa termos-termos kecil juga telah disediakan. Di dinas kesehatan provinsi ada freezer besar yang sudah disiapkan untuk penyimpanan vaksin. Sampai ke pengiriman. Menurutnya, menteri perhubungan sudah mengeluarkan surat untuk mendukung distribusi vaksin.
“ Di Maluku, kepala dinas sudah siap dari provinsi sampai kabupaten kota. Sampai ke puskesmas yang sangat terpencil. Dengan menggunakan kapal, pesawat, speedboat, supaya terdistribusi sampai ke masyarakat. Semua sudah disusun dalam satu strategi. Sistem,” tuturnya. (S.17).