28.1 C
Ambon City
Jumat, 4 Oktober 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pengabdian Hingga Akhir, Alm. Max Pattinama Untuk Dunia Pariwisata Maluku

AMBON, SPEKTRUM – Gajah mati meninggalkan gading, Harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama….

Pepatah ini menggambarkan rasa duka cita mendalam jika seseorang meninggal dunia saat menjalankan tugasnya dengan penuh loyalitas dan dedikasi.

Prof. DR. Ir. Marcus Jozef Pattinama, DEA meninggal dunia saat menjalankan tugasnya mendampingi Gubernur Maluku, Murad Ismail bertemu investor dari Korea Selatan membahas investasi sektor transportasi pariwisata, dengan teknologi wing in ground craft, yaitu pesawat yang dapat mendarat di laut.

Proyek inovatif ini disiapkan untuk membuka akses transportasi antar pulau, sekaligus memudahkan mobilitas wisatawan yang akan keluar-masuk Provinsi Maluku sebagai wilayah kepulauan.

Keinginan Guru Besar di Fakultas Pertanian Universitas Pattimura Ambon, sekaligus Plt. Kepala Dinas Pariwisata Maluku ini memiliki mimpi besar untuk Dunia Pariwisata Maluku yakni mendorong Provinsi Maluku memiliki ikon pariwisata bertaraf internasional.

Keinginan dan mimpi besar alm. Max Pattinama disampaikan Gubernur Maluku, Murad Ismail dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Sadali Ie, saat memimpin upacara pelepasan kedinasan almarhum Marcus Josef Pattinama, Rabu (8/6/2022) yang dipusatkan di Auditorium Unpatti, Ambon untuk dimakamkan.

Gubernur Maluku tak bisa hadir dalam proses pelepasan jenazah teman sekolahnya lantaran sedang berada di Jakarta dalam rangka mengisi beberapa agenda pemerintahan.

“Impian besar almarhum adalah menjadikan Istana Mini di Banda, sebagai Istana Kepresidenan sehingga Provinsi Maluku memiliki ikon pariwisata bertaraf nasional, yang dapat disejajarkan dengan Istana Tampak-Siring Bali, Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta, ataupun Istana Bogor,” ungkap Gubernur.

Pada kesempatan tersebut, mantan Dankor Brimob Polri ini, menceritakan, mengenal sosok almarhum sebagai figur teknokrat yang cerdas tapi bersahaja, selalu berpikir rasional dan memiliki karakter serta kewibawaan seorang pemimpin.

“Selain menjadi dosen dan guru besar di Universitas Pattimura (Unpatti), di penghujung karier-nya, alm. mendedikasikan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan pariwisata Maluku. Pak Max sangat bersemangat ketika diajak membicarakan ide dan pemikiran untuk membenahi pariwisata Maluku,” kata Gubernur.

Gubernur mengaku terpukul dengan kepergian alm. Max Pattinama.

“Rasanya tidak ada kata yang dapat terucapkan di hari perkabungan ini. Sebab jujur harus saya katakan bahwa, secara pribadi saya sangat terpukul, karena selaku pemimpin daerah, saya bukan saja kehilangan rekan kerja yang loyal, tetapi juga kawan sekolah, teman diskusi, dan sahabat baik yang setia berbagi saran, ide dan pikiran-pikiran cemerlang.

Apalagi, saya dan alm. baru saja melakukan pertemuan dengan investor dari Korea Selatan guna membahas investasi sektor transportasi pariwisata, dengan teknologi wing in ground craft, yaitu pesawat yang dapat mendarat di laut, dimana proyek inovatif ini disiapkan untuk membuka akses transportasi antar pulau, sekaligus memudahkan mobilitas wisatawan yang akan keluar-masuk provinsi maluku sebagai wilayah kepulauan,” ujarnya.

Peristiwa kehilangan ini adalah salah satu kehilangan terbesar bagi Pemda Maluku, Unpatti terutama bagi dunia pariwisata Maluku.
“Sebagai manusia, kita semua menginginkan alm. tetap hidup agar terus dapat mewujudkan ide dan karya inovatif bagi kemajuan pariwisata Maluku, tetapi ternyata Tuhan berkehendak lain,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, atas nama Pemerintah Provinsi Maluku, Gubernur menyampaikan penghargaan tinggi dan ucapan terima kasih yang besar kepada alm. yang mendedikasikan buah karya dan jasa-jasanya bagi masyarakat dan negeri ini.

“Penghargaan tinggi juga kami sampaikan kepada ibu Ina (isteri alm), Sesil dan Daniel (anak alm) dan keluarga besar Pattinama, yang selalu setia mendampingi alm. dalam suka duka menjalani tugas-tugas mengabdi dan berkarya dalam setiap jabatan yang dipercayakan,” katanya.

Kesedihan lanjutnya, adalah ekspresi dari rasa duka-cita yang dialami saat ini, namun tak bisa larut dalam kesedihan yang berkepanjangan, sebab kenyataan hidup harus terus dijalani oleh keluarga.

“Doa tulus kami, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa memberikan kekuatan dan ketabahan kepada ibu Ina, Cesil, Daniel dan seluruh keluarga yang ditinggalkan. Selamat jalan Bung Max, selamat jalan teman, selamat jalan sahabat ku, selamat jalan putra terbaik yang telah berbakti untuk kemajuan Bumi Raja-raja. Selamat berpisah saudara-ku, Tuhan menerimamu kembali ke sisi-Nya, sebab nama-mu sudah tertulis dalam Buku Kehidupan,” tandas Gubernur

Hadir dalam acara pemakaman, pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Maluku, Pimpinan OPD Lingkup Pemprov Maluku dan instansi vertikal, Rektor dan seluruh Civitas Unpatti. (*)

Berita Terkait

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles