Penderita Gizi Buruk di SBT Meninggal Dunia

IST

BULA, SPEKTRUM – Awal tahun 2020, satu lagi penderita gizi buruk meninggal dunia di kabupaten SBT. Korban berikut adalah Ramdhani Waimalaka (3 bulan). Bocah asal Desa Guli guli Kecamatan Seram Timur Kabupaten Seram Bagian Timur Maluku ini, meninggal dunia karena terpapar busung lapar atau gizi buruk.

Sejak November 2019 terdapat empat kasus gizi buruk di SBT. Masing-masing Lahusin Tan Rubun, Ririn Febriyanti Arey dan Maulana Daeng Praty. Peran Pemda SBT dalam hal ini Dinas Kesehatan dinilai kurang maksimal.

Korban Lahusin Tan Rubun, Ririn Febriyanti Arey dan Maulana Daeng Praty di November 2019. Di Februari 2020 ini, adalah Ramdhani Waimalaka yang meninggal dunia akibat kasus gizi buruk.

Ramdhani Waimalaka merupakan 1 diantara 4 pasien gizi buruk yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Bula, Ibukota Kabupaten Seram Bagian Timur. Ramadhani Waimalaka terpaksa dilarikan ke RSUD, Minggu malam, (02/02/2020).

Pasien dibawa keluarga ke RSUD Bula sekira pukul 10:30 WIT. sempat mendapat perawatan medis beberapa saat. Ramdhani Waimalaka dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul, 20:23 WIT. Dari keterangan dokter yang menangani pasien tersebut, ternyata pasien meninggal akibat gizi buruk.

Hasim Waimalaka, ayah pasien kepada media ini menerangkan, bahwa pasien sebelumnya sudah merasakan sakit beberapa hari lalu, namun keluarga tidak mengetahui persis apa penyakit yang diderita.

“Kan kecil (Ramdhani Waimalaka-red) sudah merasa sakit dari beberapa hari lalu. Hanya katong seng tau kata ana saki apa! Memang sempat katong bawa ke Puskesmas Ukarsengan, tapi seng ada pelayanan, akhirnya katong bawa ke RSUD Bula,” tutur Hasim.

Almarhumah telah dipulangkan ke Desa Guli-guli untuk dimakamkan. Rasa duka dan tangis keluarga turut mengiringi kepergian puteri mereka. Pihak RSUD Bula tidak mampu menyediakan mobil ambulance. Pasien meninggal harus keluarga menggunakan angkutan umum.

Buruknya pelayanan kesehatan di tingkat Kecamatan juga berdampak pada hilangnya nyawa manusia. Pemerintah SBT mestinya lebih memprioritaskan pelayanan kesehatan di tingkat desa dan kecamatan. Diharapkan, ke depan peristiwa naas dialami Ramadhani tidak terjadi pada bayi-bayi lainnya.

Gizi buruk menambah catatan merah terhadap pelayanan kesehatan di Kabupaten SBT. Tercatat penyumbang penderita penyakit stunting dan gizi buruk terbanyak di Provinsi Maluku.

Dari data yang diperoleh, hingga Februari tahun 2020 ini, tercatat sudah 4 kasus gizi buruk ditangani RSUD Bula. Kondisi ini menunjukan bahwa Pemda SBT lamban serta acuh dalam menuntaskan kasus gizi buruk di kabupaten berjuluk Ita Wotu Nusa tersebut.

Beruntun, pasien Lahusin Tan Rubun, Ririn Febriyanti Arey dan Maulana Daeng Praty di November 2019, tidak mengalami hal yang tidak diinginkan, seperti yang dialami Ramdhani Waimalaka. (S-13)