AMBON, SPEKTRUM – Tak lagi hiraukan anjuran pemerintah untuk menjaga jarak. Ratusan masyarakat sebagai Pedagang Kaki Lima (PKL) turun ke jalan. Mereka berbondong-berbondong turun ke jalan dan sebagian warga tidak menggunakan masker ‘menyerudup’ Kantor Balai Kota Ambon, Senin, (15/6/2020) siang.
Mereka dalam barisan demontran meneriak ketidakpuasan Pemkot Ambon memberlakukan jam berjualan di Pasar Mardika. Ini dinilai sangat diskrimatif. Ratusan PKL ini dibantu mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon. Dikoordinatori Iqbal Rahayaan.
Teriakannya di atas mobil ‘pick up’ menggunakan sound sisitem itu, meneriak Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, “Deritakan rakyatnya”, kata Iqbal dengan lantang.
Peraturan Waliota Ambon Nomor: 16 tahun 2020 tentang pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM), menurut mereka, Perwali itu harus dicabut Walikota, karena dinilai diskriminatif.
“Harus dicabut. Itu bukan aturan. Aturan itu perangi rakyat,” seruhkan dia.
Mereka menyebut, mereka adakah manusia, dan terlebihnya warga Kota Ambon, tentunya dalam kontestasi politik memilih Richard Louhenapessy untuk membantu dan melihat rakyatnya.
Mereka menyebut, pemberlakukan PKM dengan membatasi aktivitas Pasar Mardika hanya sampai pukul, 16:00 WIT atau jam 4 sore, adalah suatu tindakan yang keliru. Karena keputusan itu sangat tidak rasional dan tidak merata pemberlakuan aturannya.
Pasar Mardika hanya ditutup kegitan pasarnya hanya sampai pukul 16:00 WIT itu, sedangkan untuk swalayan, seperti Indomaret dan Alfamidi tidak ada pembatasan.
“Kita butuhkan suara rakyat. Apalagi suara para PKL. Kita tidak akan pindah ke Passo. Kita akan menderita. Jangan menindas orang lain dari aturan ini,” tegas Koordinatir PKL Pasar Mardika, La Nurdin sembari meneriaki Walikota untuk turun ke jalan. “Tiga hari kita tidak jalan,” ujar dia.
Sementara Sekretaris Kota Ambon, A. G. Latuheru kepada beberapa utusan pendemo menjelaskan, tuntutan yang diinginkan para pendemo yang adalah PKL, akan ditindaklanjuti dan disampaikan untuk dibahas bersama Walikota Ambon dan instansi terkait di lingkup Pemkot Ambon.
“Apa yang disampaikan para demonstran, akan ditindaklanjuti. Saya akan menyampaikan kepada Walikota Ambon. Nanti arahan Walikota seperti apa,” pungkas Latuheru.(S07)