BULA, SPEKTRUM – Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menganggarkan sekitar Rp.600 juta untuk biaya operasional Fery Bobot Masiwang yang saat ini masih karam di pelabuhan penyeberangan milik ASDP Poka.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten SBT kepada Spektrum mengatakan, Pemda SBT dalam menangani KMP Bobot Masiwang telah menganggarkan Rp.600 juta untuk operasional bobot Masiwang termasuk gaji karyawan KPM Bobot Masiwang yang saat ini masih menunggu kepastian beroperasinya KMP Bobot Masiwang tersebut.
“Tahun 2019 kita membantu sekitar Rp.600 juta untuk operasional bobot Masiwang, itu termasuk gaji karyawan,” ucap Kepala Dinas Perhubungan SBT, Ramli Kilwarani, Senin, (9/12/2019) di Bula, Ibukota Kabupaten SBT.
Dari total anggaran Rp.600 juta itu, kata dia, selain pembiayaan karyawan Bobot Masiwang, juga untuk pembiayaan pemeliharaan badan kapal yang dianggap mengalami kerusakan.
“Kondisi kapal yang terakhir ini sudah rusak itu termasuk biaya Pemda untuk bagimana kapal itu diperbaiki,” katanya.
Sementara itu, untuk biaya panarikan kapal dari dermaga ASDP Poka ke terminal dock di Wayawe nanti, Bupati Abdul Mukti Keliobas mengatakan, Pemda akan mengagarkan 200 juta untuk pengalihan dari Poka ke Wayame.
“Kita sudah siapkan anggaran sekitar Rp.200 juta untuk pemindahan dari tempat sekarang ke tempat dok untuk diperbaiki,” kata Abdul Mukti Keliobas.
Sedangkan untuk anggaran yang dialokasikan Pemda ke perusda mitra karya itu, bupati maupun Kadis Perhubungan SBT enggan berkomentar.
Hingga berita ini naik cetak, baik Kepala Dinas Keuangan dan Pimpinan PD Mitra Karya belum memberikan keteranmgan secara resmi. (S-13)