Musda Golkar, Perang Kubu Bamsoet – Airlangga di Maluku

Suatu keniscayaan bila Ramly Ibrahim Umasugi direstui DPP Partai Golkar menakhodai DPD I Partai Golkar Provinsi Maluku. Sebab, saat Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar beberapa waktu lalu, Ramly Umasugi Cs, notabene pendukung setia Bambang Soesatyo (Bamsoet). Sebaliknya, Richard Louhenapessy pendukung fanatik Airlangga.

AMBON, SPEKTRUM – Pasca Munas, ternyata kubu Bamsoet dan Airlangga di Maluku, nampak belum hidup harmonis. Mereka masih berseteruan. Tensinya kembali memanas menjelang Musyawarah Daerah (Musda) ke-X Partai Golkar Maluku, yang akan diselenggarakan di Kota Ambon.

Salah satu pengurus DPD I Partai Golkar Maluku kepada Spektrum di Ambon, Rabu (04/03/2020) mengatakan, dukungan Bamsoet ke Ramly Umasugi sederahana dapat di lihat dari pemasangan sejumlah baliho berukuran besar bergambar Ramly dan Bamsoet, dipajang pada sejumlah titik di Kota Ambon.

Show politik Ramly Umasugi tersebut, nampak dijawab oleh Airlangga Ketua Umum DPP Partai Golkar dengan menunda jadwal pelaksanaan Musda ke X Partai Golkar Maluku. Kabarnya, Airlangga menunda jadwal pelaksanaan Musda Golkar Maluku, karena menghargai Richard Louhenapessy selaku seniornya di partai berlambang Pohon Berngin itu.

Airlangga dan Richard pun disebut-sebut sudah akrab karena sering nyambung berkomunikasi berbagai hal di partai Golkar.

“Jika ikut aturan maka Ramly Umasugi tahu dirilah. Jangan manuver politik melalui transaksi. Wajar kalau Richard Louhenapessy memutuskan tidak mencalonkan diri, dan menunggu kompensasi DPP Partai Golkar,” kata Pengurus DPD I Partai Golkar Maluku ini, kepada Spektrum di Amon, Rabu (04/03/2020), meminta namanya tidak perlu dipublikasikan.

Ramly Ibrahim Umasugi, dan Richard Louhenapessy

Selain itu, kata dia, Ramly Umasugi tidak pantas menjadi Ketua DPD I Partai Golkar Maluku. Alasannya,  karena Ramly banyak memberi masalah terhadap partai yang telah membesarkan namanya.

Sumber ini mencontohkan, karena ingin memenuhi “birahi politik” saja, Ramly tega ‘membunuh’ karier politik kader Golkar di Kabupaten Buru, demi membangun ‘dinasti politik’, dengan memanfaatkan Partai Golkar.

“Contoh kasus Ramly melengserkan Iksan Tinggapy yang seharusnya menjadi Ketua DPRD Kabupaten Buru, kemudian posisi (ketua DPRD Buru) dijabat oleh keponakan Ramly yakni Roem Soplalestuny. Bukan itu saja, Partai Golkar juga akan dijadikan perahu buat anaknya (Gadis Umasugi) melenggang ke kursi Bupati Buru menggantikan dirinya nanti,” kata sumber yang pernah dekat dengan Ramly Umasugi.

Menurutnya, konspirasi politik Ramly demikian, sudah terebar bahkan di dengar oleh DPP Partai Golkar. Sehingga gelagat Ramly itu, dijadikan catatan DPP untuk mengevaluasi.

Sementara itu sumber Spektrum di lingkup AMPG (organisasi sayap) Golkar menegaskan, dukungan yang diberikan organisasi sayap Partai Golkar kepada Ramly Umasugi untuk menjadi Ketua Umum DPD I Partai Golkar Maluku sifatnya sangat prematur.

“Kita lihat saja nanti! begitu ada tekanan dari DPP, maka dukungan akan berbalik haluan. Ini ibarat ombak masih terus mencari tepian pantai,” tutur sumber sambil tertawa.

Dia menilai, yang pantas menjadi Ketua DPD I Partai Golkar Maluku adalah Richard Louhenapessy. Alasannya, Rl punya kematangan politik, loyalitas, kualitas, dan karier politiknya sudah cukup mentereng. “Jika Richard Louhenapessy dibandingkan dengan Ramly Umasugi, maka sangat jauh berbeda,” kata sumber ini.

Bambang Soesatyo (Bamsoet), dan Ramly Ibrahim Umasugi

Richard, lanjutnya, pernah menjabat beberapa jabatan politik misalnya, Ketua DPRD Maluku, Sekretaris DPD I Partai Golkar dan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Ambon, sekaligus menjadi Walikota Ambon dua periode. “Sedangkan Ramly Umasugi tidak memiliki prestasi mentereng di Partai Golkar,” katanya. (S-16)