AMBON, SPEKTRUM – Hasil monitoring gempabumi oleh BMKG Stasiun Geofisika Ambon selama tahun 2019 menunjukkan aktivitas gempa bumi yang menerpa wilayah Maluku dan sekitarnya sebanyak 5100 kali, dengan berbagai magnitudo dan kedalaman.
Andy Ashar Rusdin, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Ambon, dalam rilisnya yang diterima Spektrum, Sabtu (03/01/2019) menerangkan, jika dibandingkan dengan total gempa bumi tahun 2018 dengan jumlah 1587 maka aktivitas gempa bumi selama tahun 2019 ini mengalami peningkatan jumlah yang signifikan.
“Aktivitas gempa bumi di wilayah Maluku dan sekitarnya pada tahun 2019 didominasi gempa bumi kecil dengan kekuatan kurang dari magnitudo (M) 5.0 yang terjadi sebanyak 5013 kali, sedangkan untuk gempa bumi signifikan dengan magnitudo diatas 5.0 terjadi sebanyak 87 kali,” terangnya.
Jika ditinjau berdasarkan kedalaman, kata dia, gempa bumi didominasi gempabumi dengan kedalaman dangkal kurang dari 60 km sebanyak 4652 kali, sedangkan untuk gempabumi dengan kedalaman menengah dan dalam dengan kedalaman lebih dari 60 km terjadi sebanyak 448 kali.
“Dari total 5100 kali gempabumi tercatat tidak kurang dari 461 kali gempa bumi yang dirasakan masyarakat,” jelasnya.
Berdasarkan peta aktivitas gempa bumi (seismisitas) selama tahun 2019 tampak bahwa kluster aktivitas gempa bumi paling aktif terjadi di wilayah Pulau Ambon dan sekitarnya, Halmahera Selatan dan Laut Banda bagian Selatan.
Sedangkan gempabumi yang kejadiannya menimbulkan kerusakan bangunan terjadi sebanyak 6 kali yaitu Gempa Aru 26 Januari 2019 dengan kekuatan M 5.9.
Gempa Laut Banda 24 Juni 2019 berkekuatan M 7.4, gempa Halmahera Selatan 14 Juli 2019 berkekuatan M 7.2, Gempa Kairatu Ambon 26 September 2019 sebesar M 6.5, gempa Ambon 10 Oktober 2019 dengan kekuatan M 5.2 dan gempa Ambon 12 November 2019 sebesar M 5.1. (S-16)