AMBON, SPEKTRUM – Di lokasi tambang emas ilegal kembali makan korban. Salah satu penambang di tambang emas Ilegal Gunung Botak, Desa Wapsalit, Kecamatan Lolongguba, Kabupaten Buru mengalami luka berat akibat ditebas orang tak dikenak (OTK) gunakan senjata tajam jenis parang.
Kejadiaan naas ini, terjadi sore (Sabtu/23/5) sekira pukul 18:00 WIT. Susun Latbual (23) korbannya. Penambang di lokasi tambang ilegal itu jadi korban penganiyaan OTK dalam kondisi dirasuki minuman keras (Miras).
Informasi media ini menyebut, saat korban kembali dari lokasi tambang menuju ke Desa Wapsalit, dalam perjalanan yang melintasi pinggiran sungai, korban dihampiri oleh satu OTK dalam keadaan mabuk.
OTK tersebut merangkul korban dan bertanya kepada korban dengan pertanyaan “Kamu orang dari mana”, dan dijawab oleh korban, “saya orang dari Humrei dan marga saya Latbual,” kata korban kepada OTK sok preman itu.
Baca juga : Kabid Humas Polda Maluku : Gunung Botak Tetap Tutup
Setelah pertanyaan OTK dijawab korban, OTK tersebut mendorong korban hingga korban terjatuh ke dalam air. Selanjutnya korban hendak berdiri sambil membersihkan wajahnya yang berlumuran lumpur. Namun OTK tersebut langsung menebaskan parang ke arah korban dan mengenai bahu bagian kiri korban.
Merasa telah luka di bagian tubuhnya, korban melarikan diri dari OTK dalam keadaan luka. Saat melarikan diri di tengah jalan korban bertemu dengan, Novel Latbual dan Rudin Nurlatu. Keduanya langsung membantu korban menuju Desa Wapsalit.
Sesampainya di sana, korban diserahkan ke Charles Latuwel. Kemudian Carles Latuwel membawa korban menuju Puskesmas Perawatan Waeapo untuk ditangani secara medis.