Mendekati masa akhir jabatannya, Walikota Ambon menghasilkan banyak gagasan brilliant. Benahi kota Ambon adalah visi yang digagas Richard Louhenapessy “RL” saat maju di pilkada kota Ambon beberapa waktu lalu.
AMBON, SPEKTRUM – Niat dan target RL memajukan kota Ambon agar bisa berkembang di berbagai sektor seperti ibukota provinsi lainnya di Indonesia. Namun RL sendiri belum mewujudkan ide dimaksud. Sebagian kalangan berpendapat RL sebelum menjadi Wali Kota hingga menjabat Wali Kota Ambon dua periode, hanya menyampaikan janji-janji politik.
Dalam kurun waktu 2018-2019, Richard Louhenapessy sering jalan-jalan ke luar negeri. Kecenderungan RL dan kawan-kawan melancong ke luar negeri, menyebabkan keuangan kota Ambon mengalami defisit puluhan bahkan mencapai ratusan miliar.
Tour ke luar negeri terbanyak dilakoni Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy dengan memboyong rombongan. Negeri Belanda merupakan salah satu Negara favorit atau paling sering dikunjungi Richard Louhenapessy dan kawan-kawan. Padahal, kondisi keuangan daerah morat-marit.
Setelah bulan Oktober lalu ke luar negeri, Minggu 8 Desember 2019, Walikota kembali ke Negeri Belanda. Politisi Partai Golkar itu kembali membawa pimpinan DPRD, Elly Toisuta dan Rustam Latupono, serta pimpinan SKPD lingkup Pemkot Ambon menuju negeri Kincir Angin (Belanda).
Turut dalam rombongan Wali Kota Ambon, antara lain istri Wali Kota Ny. Debby Louhenapessy berserta anak-anaknya. Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon dr. Wendy Pelupessy, dr. Denny Siegers, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Apries Gaspersz. Kepala Bagian Hukum Jhon Slarmanat, Pegawai Pemkot Ambon sebagai penggembira serta wartawan media online.
“Beliau (Walikota Ambon), juga mengajak isteri dan anak,” kata sumber Spektrum di jajaran Pemkot Ambon, Senin (9/12/2019).
Sumber ini mengungkapkan, saat ini keuangan pada kas daerah tidak lebih dari Rp 10 miliar. Bahkan, Pemkot Ambon saat ini hanya menunggu pencairan dana bagi hasil dari Provinsi Maluku. “Dana ini yang ditunggu-tunggu agar kas daerah masih bisa bersaldo,” ungkapnya.
Sumber menjelaskan, untuk sekali perjalanan dinas luar negeri dengan memboyong lebih dari 10 orang, dapat menguras kas daerah di atas Rp1 miliar.
Sikap Wali Kota dan pimpinan DPRD Kota Ambon serta SKPD pemkot Ambon, cukup disayangkannya. DPRD sebagai wakil rakyat, kata dia, tidak menjalankan fungsi pengawasan secara baik terhadap penggunaan keuangan oleh Walikota maupun unsur pimpinan SKPD lingkup Pemkot Ambon.
Ia menilai, seluruh pergerakan DPRD Kota Ambon dibawa kendali Richard Louhenapessy selaku Ketua DPD II Partai Golkar Kota Ambon.
“Dalam kapasitasnya selaku Ketua DPD II Partai Golkar, Richard Louhenapessy tahu bagaimana membungkam para wakil rakyat. Misalnya, sengaja memasang Ketua DPRD Kota Ambon yang tidak mampu berbuat apa-apa padahal mestinya Zeth Pormes yang menduduki jabatan tersebut,” kata sumber tersebut.
Sumber ini berharap, DPRD Kota Ambon memanggil Walikota dan meminta penjelasannya soal hasil yang diperoleh saat berkunjung ke luar negeri.
“Kami berharap, DPRD Kota masih bernyali menyikapi ulah walikota yang doyan bepergian ke luar negeri tanpa ada manfaatnya,” kata sumber ini. (S-16)