Ketua Panitia Pembangunan Asrama Waturu Terancam Dipolisikan

AMBON, SPEKTRUM – Ketua Panitia Pembangunan Asrama Waturu di Kota Ambon, Hanokh Awawata bersama rekan-rekannya terancam dipolisikan, LSM Berantas lantaran yidak mampu meynyelesaikan pembangunan gedung dua lantai itu.

Ancaman ini dikemukakan Ketua LSM Berantas kepada wartawan di Ambon, Sabtu (01/04/2023). Bahkan, Ketua LSM Berantas yang meminta namanya tidak dipublikasikan mengaku jika dirinya telah membangun berkomunikasi dan koordinasi Direskrimum Polda Maluku.

“Dalam waktu dekat bila Awawata Cs dan beberapa oknum pengurus IPPW Ambon tidak datang dan selesaikan pembangunan Asrama Waturu yang berlokasi di Bénténg, kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, akan saya laporkan untuk kasus dugaan penyelewengan anggaran negara dan uang sumbangan dari berbagai pihak ke Polda Maluku untuk diperiksa. Saya akan foto kondisi fisik bangunan sebagai dokumen untuk melengkapi laporan ke Polda Maluku guna diproses hukum,” tegasnya.

Dikatakan, hinggi kini Asrama belum selesai dikerjakan, hanya tiang utama saja.
“Catatan kami LSM Berantas soal jumlah uang yang berhasil dikumpulkan dari para donatur sangat lengkap dan terperinci,” jelasnya.

Anggaran tersebut lantaran diduga selewengkan uang negara mulai dari hibah Pemda Provinsi Maluku di era Gubernur Said Assagaf sebesar Rp 100 Juta.
“Baru-baru ini ada sumbangan dari dua orang anggota DPRD Provinsi Maluku masing-masing senilai Rp. 50 juta serta bantuan uang dari pihak lainnya. Total uang yang terkumpul untuk pekerjaan tersebut, senilai Rp.300 sampai 400an Juta. Bahkan ada oknum panitia yang pakai uang tersebut untuk beli motor baru,” ungkapnya.

Anggaran sebesar itu hanya dipakai untuk berfoya-foya saja. Material seperti semen, kayu, besi untuk pengecoran lantai tingkat, sudah jadi batu semua, dicuri dan sudah rusak akibat kena hujan dan panas matahari.

“Silahkan bicara omong kosong, cari pembenaran seperti orang tanpa dosa, tetapi saya tahu kebohongan dan sifat munafik. Saya sangat tahu penyalahgunaan anggaran pembangunan Asrama dan ini jelas terindikasi kasus korupsi yang telah menyebabkan kerugian uang negara,” tegasnya.

Pihaknya juga merasa malu karena banyak orang yang lewat di lokasi Asrama, mencibir seakan-akan orang Waturu tidak mampu selesaikan bangunan tersebut.
“Saya akan surati Kepala Desa Waturu menyampaikan soal kondisi pembangunan yang maju-mundur dan berjalan di tempat,” teganya.

LSM Berantas meminta Awakele cs Segera datang dan selesaikan Pekerjaan Asrama Waturu di Ambon. atau bermain di hotel prodeo, silahkan pilih.

“Tidak peduli mau ambil uang dari mana, segera kembalikan uang Hibah Pemda Maluku dan sumbangan dari para dinatur dan selesaikan Pekerjaan pembangunan Asrama Waturu,” tegas Direktur LSM Berantas mengakhiri. (*)