AMBON,SPEKTRUM-Kapolda Maluku Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan, mengajak masyarakat Negeri Tulehu, Kecamatan Salahatu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), untuk menyeselesaikan setiap permasalahan yang terjadi menggunakan ‘kepala dingin’ dan tidak mudah terprovokasi, serta menyerahkan semua proses penegakan hukum kepada Polisi.
“Saya akan buat tim gabungan dalam penanganan kasus konflik Tulehu dan Tial. Mari kita sama-sama saling membantu, jangan mudah terprovokasi. Saya akan selalu dekat dengan masyarakat,” kata Kapolda, saat menerima kunjungan audiens Masyarakat Negeri Tulehu, di ruang Posko Presisi Markas Polda Maluku, Senin (28/4/2025).
Kapolda mengaku dirinya sering berkunjung ke Tulehu, karena kulinernya yang enak. Sehingga sebagai Kapolda Maluku, dirinya percaya masyarakat Tulehu dapat menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin.
“Saya sering berkunjung ke Negeri Tulehu karena kulinernya yang enak enak, makanya saya dengar warga marah marah saya tidak percaya. Menyelesaikan persoalan harus dengan kepala dingin,” sebut Kapolda.
Saat pertemuan beberapa waktu lalu, kata Kapolda, dirinya juga menerima masukan penambahan personel. Namun, menurutnya, semuanya akan tidak berarti tanpa adanya bantuan dari masyarakat.
“Kita Polri tidak bisa apa apa tanpa masyarakat yang membantu tugas kami. Saya mengajak masyarakat mari sama-sama saling membantu dalam persoalan yang terjadi, Saya berdiri diantara masyarakat saya tidak berpihak kepada siapapun,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Kapolda juga mengaku akan membentuk tim gabungan yang akan dipimpin oleh Direktur Reskrimum Polda Maluku, dan Kasat Reskrim Polresta Ambon.
“Sudah ada aturannya personel Polsek itu tidak bisa menangani perkara, Polsek itu harus bersentuhan langsung dengan masyarakat, Polres yang harus menangani perkara,” ungkapnya.
Kedatangan masyarakat Negeri Tulehu ini, untuk menyampaikan beberapa tuntutan, Dimana mereka meminta pelaku bentrok harus ditangkap, serta meminta penegakan hukum yang adil
Masyarakat Tulehu juga berjanji, akan menyerahkan pelaku yang kedapatan melakukan tindak pidana. Sebab mereka juga tidak menginginkan adanya konflik.
Dan untuk mencegah konflik yang sewaktu-waktu kembali terjadi. Masyarakat meminta dibangun Pos Pengamanan diantara Negeri Suli -Tulehu dan Negeri Tial-Negeri Tengah Tengah. (Edy)