Pengusutan sejumlah kasus dugaan korupsi di masa kepemimpinan Kapolda Irjen Baharudin Djafar belum tuntas. Satu yang geger adalah skandal dana nasabah BNI, tapi sudah tuntas di Pengadilan.
AMBON, SPEKTRUM – Kasus lain masih jadi pekerjaan rumah, belum tuntas diusut Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditrekrimsus) Polda Maluku. Apa saja? antara lain kasus dugaan korupsi ADD/DD Akoon Kecamatan Nusalaut Kabupaten Malteng, kasus Pengadaan Speadboat Kabupaten MBD, dan kasus tukar guling lahan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Maluku dengan Yayasan Poirech di Poka. Kasus-kasus ini sering disoroti publik.
Kapolda Maluku Irjen Pol Refdi Andri mengatakan, setiap kasus korupsi yang ditangani pihaknya tentu berjalan dengan norma, dan standar prosedur kepolisian.
“Kita melakukan segala sesuatu juga dengan ketentuan-ketentuan yuridis, prosedural taktis dan teknis yang profesional, etika yang proporsional,” tutur Irjen Pol Refdi Andri, Kapolda baru ini kepada wartawan di Mapolda Maluku, Kamis (26/11/2020).
Jenderal Refdi, memastikan penanganan kasus korupsi di Polda Maluku akan dituntaskan. Tapi memerlukan waktu. Dalilnya, karena proses kasus korupsi itu butuh waktu. Tidak seperti kasus kriminal lainnya di mana dalam tempo satu atau dua bulan langsung tuntas.
“Jadi, segala sesuatu nanti kita lihat landasan yuridisnya seperti apa. Kita tidak pernah menyimpang dari landasan, koridor yang ada utamanya UU dan aturan, baik ke atas maupun turunanannya. Saya kira sudah tahu ya,” timpal Jenderl bintang dua ini.
Sementara disinggung terkait Buru Selatan dan Maluku Barat Daya yang dinilai rawan saat Pilkada 9 Desember 2020, pria kelahiran Bukitinggi Sumatera Barat ini menjelaskan, kerawanan itu akan ditutupi dan diatasi apabila semua pemangku kepentingan bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
“Saya kira kerawanan itu bisa kita tutupi semua kalau aparatnya bekerja dengan baik, kalau penyelenggara Pemilu juga melakukan sesuatu sebagaimana norma standar prosedur dan kriterianya, demikian juga masyarakat kita mendukung semua,” tuturnya.
Jenderal Refdi meyakini, masyarakat Maluku terbiasa dengan pesta demokrasi dan tidak ada yang rawan. Semua berjalan dengan baik karena di mana pun masyarakat sekarang sudah dewasa sudah berpengalaman.
“Tujuan pesta demokrasi juga menegakkan kebenaran dan menuju masyarakat sejahtera, dewasa dalam berpolitik untuk mencari pimpinan di daerah kabupaten yang betul-betul bisa mensejahterkan memajukan dan bisa meningatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Tugas Saya Melanjutkan
Irjen Refri Andri resmi memegang tongkat komando kepemimpinan Polda Maluku.
Ia resmi menggantikan Irjen Pol Baharudin Djafar. Pergantian diawali dengan penyerahan Pataka Polda Maluku Siwalima Emarina.
Serah terima jabatan sudah dilakukan di Mabes Polri pada 23 November 2020. Penyerahan pataka ini dilakukan di Rupatama Polda Maluku dengan menerapkan protokol kesehatan.
Kapolda Maluku Irjen Refri Andri mengatakan, tugasnya di Maluku tentu melanjutkan apa yang sudah dilakukan Irjen Pol Baharudin Djafar, Kapolda sebelumnya. Karena itu, tidak akan mengubah apa yang telah dibuat pendahulunya itu.
“Tugas saya tentunya tidak berlebihan adalah melanjutkan apa yang sudah beliau (Baharudin Djafar) lakukan. Tadi (kemarin), saya sampaikan, pejabat baru itu hanya melanjutkan, mengubah dan memperbaharui. Tetapi menurut saya, tidak ada yang perlu diubah dan juga tidak ada yang perlu diperbaharui,” ujarnya kepada wartawan, kemarin.
Ia menilai Irjen Baharudin Djafar telah menaruh pondasi yang baik bagi organisasi kepolisian lingkup Polda Maluku. Kerja sama Kapolda lama dengan instansi militer juga pemerintah, termasuk tokoh agama, masyarakat, adat dan pemuda, sangat diapresiasi.
“Beliau (Irjen Baharudin Djafar) sudah lakukan sesuatu degan sangat baik, dengan manajemen yang baik, dengan mengerakan semua unsur yang ada di organisasi ini juga dengan sangat baik. Berkomunikasi dengan TNI, Pemda, semua perkuatan-perkuatan, sangat baik dengan masyarakat, para unsur baik tokoh agama, masyarakat dan pemuda juga baik,” jelasnya.
Agenda kedepan yang perlu dilihat dan diperhatikan, sambung kapolda, adalah Pilkada di empat kabupaten. Sebagai orang baru, saatnya beliau berganden tangan, bersinergi dalam mengamankan Pilkada nanti,
“Agenda kita kedepan yang utama kita punya agenda bagaimana mengamankan Pilkada pada empat kabupaten itu dengan senang baik sehingga tercipta Pemilu yang tertib lancar dan aman tandasnya. (S-07)