AMBON, SPEKTRUM – Jelang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Paralayang 2023 yang akan dilaksanakan di Negeri Nusaniwe Kecamatan Nunasiwe Kota Ambon, Pemerintah Negeri (Perneg) Nusaniwe temui Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Rabu (20/09/2023).

Kedatangan rombongan Pemneg dipimpin Raja Negeri Nusaniwe, Gunter de Soyza guna meminta dukungan DPRD, terhadap kondisi infrastruktur jalan yang saat ini rusak parah.

Gunter menegaskan, Kota Ambon sebagai ibu Kota Provinsi Maluku, ditunjuk sebagai tuan rumah Kejurnas Paralayang 2023, yang berlokasi di Negeri Nusaniwe, namun belum ada langkah-langkah perbaikan ruas jalan yang rusak.

“Ini Kejurnas Paralayang, infonya akan dilaksanakan dipertengahan bulan Oktober, tapi akses jalan menuju lokasi Paralayang sampai ke Latuhalat rusak parah. Sementara Kota Ambon kan ibu kota Provinsi dan kerusakannya sudah puluhan tahun tapi sampai sekarang belum pernah ada perbaikan,” tegasnya.

Menyikapi keluhan tersebut, Sekretaris Komisi III Ayu Hindun Sanusi menegaskan, persoalan Kejurnas Paralayang, itu seharusnya menjadi tanggungjawab KONI untuk melakukan koodrinansi dan persiapan.

“Kita saat ini jangan saling menyalahkan, ini hanya komunikasi yang terputus. Saya mau tanya KONI ini dimana, ini kan hajatan nasional dan bukan Raja Nusaniwe yang bersuara, bukan hanya Kota Ambon, tapi menjadi tanggung Maluku. Masa sudah mau diadakan bulan Oktober, infrastrukturnya jalan belum diperbaiki, apa lagi disebut anggaran tidak ada dari PUPR Kota Ambon, kalau gini bisa bahaya apa jadinya Maluku di mata nasional,” ujarnya.

Sebagai solusi sambung Hassnussy, akan dilakukan pertemuan dengan menghadirkan pengurus KONI Maluku, PUPR dan pihak-pihak terkait lainnya agar apa yang menjadi persoalan dapat segera teratasi, sebelum Kejurnas berlangsung, sehingga Maluku sebagai tuan rumah tidak menjadi malu dimata orang luar.

“Mereka yang datang ini, nantinya bukan hanya semata mengikuti Kejurnas, tapi juga akan melihat-lihat objek wisata yang ada disini dan bagaima mereka melihat indahnya Kota Ambon dengan pemadangan panoramnya, ini kan harga diri kita sebagai orang Maluku yang harus dijaga,” katanya. (*)