27.7 C
Ambon City
Kamis, 12 September 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Humas SKK Migas Maluku Sebut “Perzinahan” Jadi Kendala Blok Masela

Selain itu, keuntungan lainnya adalah sumberdaya manusia. Penggunaan tenaga lokal, karyawan lokal ini menjadi tantangan, menjadi peluang tapi ia melihatnya sebagai peluang. Tantangannya di sini adalah memastikan target-target impact Masela nantinya yang pada saat 2019-2020 sudah harus mencapai persetujuan Amdal namun karena ada pandemi Covid-19 pada tahun 2021-2023 nanti baru mulai diadakan rekrutmen pada tenaga-tenaga handal.

“ Ini harus disikapi baik-baik, sama seperti yang disampaikan pak Rektor Unpatti bahwa sebenarnya apa yang dibutuhkan adalah keterampilan.  Ada 4-5 yang sudah ada di Maluku tetapi belum bersertifikat. Ini yang harus dikejar. Bagaimana mendapatkan sertifikatnya. Kementerian ESDM mensyaratkan tanggap terhadap keselamatan kerja” bebernya.

Ia mengibaratkan Blok Masela seperti seseorang yang memiliki uang di bank sebesar 10 milyar, kelihatannya besar dan kaya tetapi di atas kertas sertifikat kepemilikan uang tersebut tertulis “tidak bisa diambil” karena masih memerlukan deretan panjang seperti perijinan, investasi yang masuk, kontraktor yang mengerjakan dan yang paling krusial adalah harga gas itu sendiri. Jangan sampai investasi yang sudah ditanam tetapi ternyata tidak bisa dikembalikan.

Terkait perijinan, ia menyebutkan hanya diperlukan sekitar 6% saja pekerja hulu migas yang latar belakang pendidikannya geologi, geofisika dan reservoir. 38% sisanya adalah tenaga operator. Sisanya lebih dari 50% adalah orang-orang riil seperti Public Relation (PR), para lulusan Fisip dan disiplin ilmu lainnya karena mereka-mereka ini yang akan mengurus sekitar 284 perizinan tersebut. (HS.17).

Berita Terkait

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles