AMBON,SPEKTRUM – Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Maluku, Kota Ambon, Kamis (1/9/2022).
Aksi turun ke jalan tersebut menyikapi kelangkaan minyak tanah di Ambon yang menurut penilaian mahasiswa adanya mafia Bahan Bakar Minyak (BBM).
Mereka meminta aparat Pemerintah Provinsi Maluku memberantas mafia-mafia BBM yang menyengsarakan rakyat maluku demi kepentingan Pribadi atau memperkaya diri.
Mereka juga menolak rencana kenaikan harga BBM oleh Pemerintah Pusat.
“Kami menolak kenaikan harga BBM, Bahan bakar mitan dan juga kenaikan tarif dasar listrik,” kata salah satu orator.
Ketua HMI Cabang Ambon, Afrizal Mukadar, berkesempatan membacakan 3 tuntutan mereka, yakni
1. Menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi karena akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah dan pelaku UMKM yang belum sepenuhnya pulih akibat terpaan covid-19.
2. Meminta pemerintah untuk mencabut kebijakan kenaikan tarif dasar listrik.
3. Meminta pemerintah untuk memberantas mafia di sektor minyak, gas dan pertambangan dengan melakukan penegakan hukum yang adil dan transparan mulai dari hulu sampai ke hilir.
Terkait tuntutan, Muhamad Syukur Assel, mengaku akan menyerahkan sejumlah tuntutan mahasiswa tersebut kepada pimpinan yaitu Gubernur Maluku melalui Sekda Maluku.
setelah itu Mahasiswa yang tergabung dalam HMI cabang Ambon, selanjutnya bergerak menuju kantor DPRD Provinsi Maluku untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan mereka. (MG-16)